Ketidakpastian ekonomi global seperti tapering di Amerika Serikat beberapa waktu lalu menyebabkan perekonomian negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik ikut goyah.
Meski Demikian Director of APEC Policy Support Unit (PSU) Denis Hew menyatakan, ekonomi negara-negara APEC, sebagai kelompok, masih lebih unggul dibanding kawasan lainnya di dunia. Hal tersebut dipicu beberapa kebijakan yang diambil negara-negara berkembang di kawasan tersebut.
"Secara keseluruhan kami melihat ekonomi Asia Pasifik masih akan lebih unggul dibanding kawasan lain di dunia," ujar Hew di Bali Nusa Dua Convention Center 2 (BNDCC 2), Kamis (3/10/2013).
Tahun ini, menurut dia, ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pemulihan yang baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,5% pada kuartal II tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dari yang diprediksi para analis.
Sementara itu, Jepang sangat proaktif dalam mengambil tiga langkah kebijakan ekonomi yang saat ini telah memperlihatkan manfaatnya khususnya di bidang fiskal dan moneter.
Negara-negara terindustrialisasi dan berkembang di kawasan tersebut juga banyak mengambil langkah kebijakan baru guna menyikapi isu-isu ekonomi global yang terasa sejak Mei dan Juni.
"Di kuartal II, ekonomi AS mulai menunjukkan pemulihan misalnya di sektor konsumsi masyarakat dan pasar properti, perbaikan seperti itu juga terjadi di Jepang setelah ada reformasi Abenomic (Paket kebijakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe)," jelasnya.
Jepang juga dinilai memiliki strategi ekonomi yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya dan menunjukkan pergerakan ekonomi yang menggembirakan.
Pemulihan ekonomi kedua negara besar tersebut memberikan dampak yang cukup lumayan pada pertumbuhan ekonomi negara-negara APEC.
Maka berdasarkan proyeksi IMF, pertumbuhan APEC masih akan mengungguli kawasan lain di dunia. IMF memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia berjumlah sekitar 3,1% tahun ini dan 2,8% pada tahun depan.
Sementara pertumbuhan PDB negara-negara APEC dapat mencapai 3,9 persen akhir 2013 nanti dan akan terakselerasi hingga 4,4% tahun depan. (Sis/Fik/Nur)
Meski Demikian Director of APEC Policy Support Unit (PSU) Denis Hew menyatakan, ekonomi negara-negara APEC, sebagai kelompok, masih lebih unggul dibanding kawasan lainnya di dunia. Hal tersebut dipicu beberapa kebijakan yang diambil negara-negara berkembang di kawasan tersebut.
"Secara keseluruhan kami melihat ekonomi Asia Pasifik masih akan lebih unggul dibanding kawasan lain di dunia," ujar Hew di Bali Nusa Dua Convention Center 2 (BNDCC 2), Kamis (3/10/2013).
Tahun ini, menurut dia, ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pemulihan yang baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,5% pada kuartal II tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dari yang diprediksi para analis.
Sementara itu, Jepang sangat proaktif dalam mengambil tiga langkah kebijakan ekonomi yang saat ini telah memperlihatkan manfaatnya khususnya di bidang fiskal dan moneter.
Negara-negara terindustrialisasi dan berkembang di kawasan tersebut juga banyak mengambil langkah kebijakan baru guna menyikapi isu-isu ekonomi global yang terasa sejak Mei dan Juni.
"Di kuartal II, ekonomi AS mulai menunjukkan pemulihan misalnya di sektor konsumsi masyarakat dan pasar properti, perbaikan seperti itu juga terjadi di Jepang setelah ada reformasi Abenomic (Paket kebijakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe)," jelasnya.
Jepang juga dinilai memiliki strategi ekonomi yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya dan menunjukkan pergerakan ekonomi yang menggembirakan.
Pemulihan ekonomi kedua negara besar tersebut memberikan dampak yang cukup lumayan pada pertumbuhan ekonomi negara-negara APEC.
Maka berdasarkan proyeksi IMF, pertumbuhan APEC masih akan mengungguli kawasan lain di dunia. IMF memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia berjumlah sekitar 3,1% tahun ini dan 2,8% pada tahun depan.
Sementara pertumbuhan PDB negara-negara APEC dapat mencapai 3,9 persen akhir 2013 nanti dan akan terakselerasi hingga 4,4% tahun depan. (Sis/Fik/Nur)