Sukses

Tony Fernandes: Cuma Air Asia yang Berani Terbang Saat Bom Bali

"Saat bom Bali, seluruh penerbangan ke tempat terbaik di dunia ini dibatalkan. Tapi kami justru berani membantu masyarakat terbang ke Bali."

Masih ingat dengan peristiwa bom Bali pada tahun 2002 dan 2005 yang menewaskan ratusan korban jiwa? Ternyata di balik kisah memilukan ini, ada sekelumit cerita yang membekas hati CEO AirAsia Group, Tony Fernandes.

Dalam acara APEC CEO Summit 2013, bos maskapai penerbangan termurah itu mengatakan bahwa pihaknya sangat berani membuka penerbangan pada waktu terjadinya bom Bali.

"Saat kejadian bom Bali, seluruh penerbangan ke tempat terbaik di dunia ini dibatalkan. Tapi kami jutru berani membantu masyarakat untuk membuka koneksi (penerbangan) yang ingin ke Bali, sehingga saya bilang jangan batalkan penerbangan," tutur dia di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali, Senin (7/10/2013).

Sebagai rasa simpati AirAsia, lanjut Tony, pihaknya merilis program Kampanye Love Bali dengan menawarkan penerbangan sebanyak 5.000 kursi pada waktu itu dan pastinya harga terjangkau.

"Biasanya dengan harga murah, hidup mereka akan terancam. Namun ketika ada bencana dan maskapai penerbangan lain tidak mau terbang karena takut mati di atas pesawat, kami justru memberikan diskon," ucapnya.

AirAsia, sambung dia, pernah memberikan diskon hingga 95% pada saat terjadi bencana. "Tapi orang tetap berminat, karena yang penting harga murah. Ini karena ketangguhan sumber daya manusia yang kami miliki, sehingga 10 penerbangan biasa disediakan saat itu," terangnya.

Tony meminta kepada pemerintah Indonesia untuk membuka ruang udara atau konektivitas jalur udara seluas-luasnya karena akan memberikan dampak baik bagi industri pariwisata. (Fik/Ndw)
Video Terkini