Sukses

KOI Bergolak, Anggota Bentuk 'Paksa' Tim Penjaringan Ketua Baru

Beberapa anggota KOI merasa tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh ketua umum Rita Subowo.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah perwakilan pengurus besar (PB) cabang olahraga menggelar rapat di Gedung KONI, Senayan, Jakarta, Senin (28/9/2015).  Mereka membentuk tim penjaringan dan penyaringan ketua baru Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

"Rapat ini bukan untuk mengkudeta bu Rita (Ketua KOI, Rita Subowo) tapi kami hanya ingin menyelamatkan KOI.  Karena akan ada agenda Asian Games 2018 nanti," kata Doddy Riswandi, Sekjen Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) saat ditemui Liputan6.com di gedung KONI siang tadi, Senin (28/9/2015).

Doddy menjelaskan, dia dan beberapa perwakilan PB terpaksa membentuk tim penjaringan dan penyaringan ketua umum dan anggota KOI masa bakti 2015-2019. Pasalnya, Rita selaku ketua KOI tak kunjung membentuk kedua lembaga itu meski agenda pemilihan sudah dekat, yakni 17 Oktober 2015 nanti.

Rapat tersebut telah menetapkan Timbul Thomas Lubis sebagai ketua tim penjaringan dan penyaringan. Namun menurut Doddy, hal itu akan dilaporkan kembali kepada Rita selaku ketua KOI.

"Bu Rita tidak salah, namun ada beberapa oknum di sekelilingnya yang coba mempengaruhi sehingga Ibu Rita masuk ke lubang. Saya tidak memungkiri jika Bu Rita juga punya prestasi tapi dirusak oleh hal yang tidak penting." kata Doddy.

Sementara itu, sebelum rapat di Gendung KONI digelar, sebanyak 53 anggota KOI telah menghadiri Rapat Anggota Istimewa di Hotel Peninsula, Jakarta. Namun 39 anggota tidak sepakat dengan keputusan dalam rapat tersebut. Mereka sepakat untuk menolak agenda revisi AD/ART yang diusulkan Rita dalam pertemuan tersebut.

Rapat pun berakhir anti klimaks. "Anggota menolak keras rapat ini.  Bu Rita tak bisa bisa menjawab alasan diadakannya rapat ini (rapat istimewa) lalu pergi meninggalkan ruangan," kata Doddy menjelaskan. (Gir/Rco).

Â