Liputan6.com, Jakarta: Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia terancam tanpa sepak bola. Konflik antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan PSSI menjadi biang kerok terancamnya event tahunan itu tanpa olahraga paling favorit sejagat.
Baca Juga
- Cuplikan Barcelona Gilas Valencia 7 Gol Tanpa Balas
- Disodori Kontrak Baru, Gaji Vardy Masih Seperlima Guardiola
- Cuplikan Barcelona Gilas Valencia 7 Gol Tanpa Balas
Konflik itu kemungkinan bisa bertambah pelik bila pembekuan PSSI tidak dicabut sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA, 26 Februari mendatang. Sanksi Indonesia yang tidak diizinkan terlibat dalam dunia sepak bola bisa bertambah satu tahun atau lebih usai keluarnya putusan dari Komite Eksekutif FIFA.
Tidak hanya itu saja, pemain Indonesia yang bermain di luar negeri bisa tidak mendapat izin FIFA berkompetisi lagi. Seandainya itu terjadi, Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Indonesia terancam tanpa cabang sepak bola.
Hal tersebut tentu saja membuat Olympic Council of Asia (OCA) ketar-ketir. Sebab, sepak bola adalah salah satu cabang olahraga populer di ajang paling bergengsi di kawasan Asia.
"OCA masih menaruh harap Indonesia bisa menyelesaikan masalah ini sesuai dengan aturan FIFA. OCA menginginkan sepak bola dipertandingkan dalam ajang Asian Games 2018, karena cabang olahraga yang satu ini memiliki banyak penggemar di Indonesia," kata ketua Tim Ad Hoc, Agum Gumelar di kediaman pribadinya, Jakarta, Kamis (2/2/2016).
Agum pun mengingatkan pemerintah agar segera mencabut SK Pembekuan PSSI. Dia mengingatkan kalau Asian Games merupakan even internasional yang disorot banyak negara.
"Bangsa ini punya tanggung jawab besar untuk masalah Asian Games. Asian Games itu masalah prestise bangsa. Saya tetap berharap, kita sebagai bangsa besar mau bersama-sama mensukseskan Asian Games. Jangan sampai ajang ini tidak ada sepak bola," ucapnya.