Liputan6.com, Jakarta - Kisruh yang melanda sepak bola Indonesia membuat cabang olahraga paling populer sejagat ini terancam tidak dipertandingkan di pentas Asian Games 2016. Apalagi hingga saat ini, konflik yang melibatkan PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum juga mereda.
Konflik kedua lembaga ini telah memicu jatuhnya sanksi FIFA berupa larangan bagi sepak bola Indonesia tampil di pentas internasional. Menurut Ketua Komite Ad Hoc, Agum Gumelar, sanksi tersebut bakal bertambah jika SK Pembekuan PSSI tidak dicabut sebelum Kongres Luar Biasa FIFA, 26 Februari mendatang. Dan situasi ini juga berpotensi membuat Asian Games 2018 tanpa sepak bola.
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
- Ayah Sherina Munaf Pimpin Sayembara Logo Asian Games 2018
- Marquez Tak Sabar Kunjungi Indonesia
- 3 Pemain Muda Paling Bersinar Musim Ini
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, tidak panik menghadapi kondisi ini. Erick tenang karena Agum sudah berkomunikasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
"Dari OCA (Olympic Council of Asia) sudah berbicara masih ada waktu. Kemarin saya lihat sudah ada pertemuan antara Pak Agum dan Pak Menpora," kata Erick di Kantor Kemenpora, Jumat (12/2/2016).
Sepak bola selama ini dikenal sebagai olahraga favorit di Asian Games. Karena itu, dikhawatirkan antusiasme para peserta bakal menurun bila 2018 Indonesia gagal menghadirkan cabor tersebut.
"Kami juga menunggu hasil dari KLB FIFA, akhir Februari ini. Masih ada dua tahun lagi. Waktunya masih cukup," ujar Erick yang juga menjabat sebagai Presiden Inter Milan tersebut.