Sukses

Jelang Asian Games, LKPP Percepat Alat Olahraga Masuk E-Katalog

Asian Games 2018 berlangsung di Jakarta-Palembang.

Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan akan alat-alat olahraga semakin mendesak jelang perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.  Persiapan untuk menyukseskan pesta olahraga negara-negara Asia itu terus dikebut termasuk di antaranya dilakukan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah/ LKPP.

Salah satu persiapan yang tengah dikebut tersebut adalah ketersediaan alat olahraga. Kebutuhan akan alat olahraga untuk Asian Games 2018 dianggap sudah mendesak.

"Alat-alat olahraga memang sangat dibutuhkan. Saat ini pengajuan sudah dilakukan dari Satlakprima, Pemda dan KONI. Kita siap mendukung," ujar Ketua LKPP, Agus Prabowo kepada wartawan.

Menurut Agus, pihaknya tidak mau salah menunjuk pihak penyedia alat olahraga Asian Games 2018. Sebab, dibutuhkan pengecekan dan memastikan penyedia barang yang terpercaya, serta memiliki kemampuan distributor dari berbagai wilayah.

Karena itu, yang harus dilakukan pemerintah, dalam hal ini LKPP adalah memasukkan pengadaan alat olahraga dalam E-Katalog. Pasalnya, hanya melalui E Katalog, semua vendor pengadaan alat olahraga dapat diawasi, di seleksi, dan dijalani secara transparan.

"Kemenpora dan Satlak Prima meminta ditayangkan sekian jenis alat, setelah itu kita panggil penyedianya, nanti kita akan tanya kemampuan, apa akan dilelang atau nego. Tapi kemungkinan kita akan lelang, baru akan diketahui Senin depan," ujar Agus Prabowo.

"Tetapi kalau sudah tayang tidak hanya Satlak Prima yang beli, tapi seluruh Indoneisa. Setelah di explore ada 120 alat," tambah Agus.

Dengan adanya sistem ini maka kecil kemungkinan praktek nepotisme dan korupsi dapat dilakukan. Bila sudah masuk E-Katalog, peluang barang terbeli jauh akan lebih besar. Nantinya, dalam E Katalog tersebut dapat ditemui semua jenis alat, bentuk-bentuknya, merknya, atau bahkan detail-detail alat olahraga tersebut.

Agus Prabowo pun menjelaskan permasalahan hingga kini kenapa alat olahraga belum juga masuk dalam E-Katalog. "Para penyedia alat olahraga ini tidak mau menyebutkan harga dari alat olahraga tersebut. Padahal itu salah satu syarat yang harus dipenuhi," ujar Agus.

Karena itu, untuk mencari solusinya, LKPP bergerak cepat dengan mengundang seluruh penyedia
alat olahraga untuk duduk bersama membahas realisasi alat olahraga untuk masuk E-Katalog, pada Senin (18/5/2017).  "Kita segera akan rapat dengan penyedia. Tunggu saja hasilnya," tutur Agus Prabowo.