Sukses

Catat, Tol Pertama di Sumsel Mulai Beroperasi H-7 Lebaran

Jalan Tol Palindra yang merupakan jalan tol pertama di wilayah Sumsel akan menghubungkan Palembang dengan Desa Pamulutan di Ogan Ilir.

Liputan6.com, Palembang - Tol Palembang Inderalaya (Palindra) yang mulai dibangun beberapa tahun terakhir akan menjadi jalan tol pertama di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Operasional tol pertama di Sumsel ini akan dibuka jelang arus mudik Lebaran 2017 mendatang.

Ruas Tol Palindra ini memudahkan pengendara kendaraan yang melintasi Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel.

Manajer Proyek Tol Palindra PT Hutama Karya (HK), Hasan Turcahyo mengatakan, jalan tol akan dibuka pada H-7 jelang Lebaran untuk mempermudah arus mudik.

Namun, jalan Tol Palindra sepanjang 15 kilometer hanya akan dibuka di ruas Seksi 1, yaitu antara Palembang ke Desa Pemulutan, Kabupaten OI saja.

"Yang dibuka hanya sepanjang tujuh kilometer saja karena sudah rampung 90 persen," ujar Hasan kepada Liputan6.com, Jumat, 2 Juni 2017.

Proses penyelesaian ruas Seksi 1 yang masih akan dikerjakan, yaitu pemasangan marka dan lampu jalan. Pihaknya akan menambah rambu-rambu jalan saat Tol Palindra sudah mulai dibuka, sehingga akan menekan angka kecelakaan di jalan tol tersebut.

Dalam pembukaan Tol Palindra tahap pertama, pihaknya juga tidak akan membebankan pengendara kendaraan dengan tarif tol alias gratis.

"Dua bulan pertama itu uji coba dulu, jadi belum ada tarif tolnya," ujar dia.

Ditargetkan pada November 2017 mendatang, seluruh ruas Tol Palindra nantinya sudah bisa digunakan. Namun pihaknya masih akan menunggu kepastian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tol Palindra sendiri dibangun untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang kerap terjadi dari Palembang menuju ke Kabupaten OI, atau sebaliknya. Terlebih saat memasuki masa arus mudik Lebaran pasti kemacetan tak terelakkan.

Di samping itu, jalan tol ini juga sebagai bagian dari sarana infrastruktur penunjang perhelatan Asian Games 2018 yang akan digelar di Palembang.

Selain pengelola tol, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) III Sumsel juga menyiapkan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi tingginya arus mudik. Pihaknya bahkan sudah menyiapkan hampir 60.000 tiket kereta api untuk berbagai rute perjalanan.

Stasiun Kereta Api yang berpusat di Kertapati Palembang ini menyediakan rute perjalanan seperti Kertapati-Tanjung Karang, Lampung dan Kertapati-Lubuk Linggau.

Menurut Manager Humas PT KAI Divre III Sumsel, Aida Suryanti, lonjakan penumpang saat arus mudik akan terlihat selama 22 hari di bulan Ramadan, yakni pada 15 Juni hingga 5 Juli 2017.

"Tiket ekonomi yang lebih cepat habis. Untuk rute Kertapati-Tanjung Karang, sudah habis terjual pada H-5 hingga H-1. Untuk tiket rute Kertapati-Lubuk Linggau sudah habis terjual di H-3 hingga H-1," tuturnya.

Â