Liputan6.com, Jakarta Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) menggelar Kejuaraan Nasional Rugby 7s mulai 25-26 Oktober 2017 di GOR Soematri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta. Ajang ini diadakan sebagai test event Asian Games 2018 sekaligus seleksi pemain tim nasional.
Sebanyak 11 provinsi mengirimkan tim putra dan putri pada ajang ini. Mereka berasal dari DKI, Banten, Bali, Sumatra Selatan, Papua, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
Advertisement
Baca Juga
"Ini adalah salah satu wadah kami untuk seleksi pemain timnas sekaligus mempersiapkan tim OC (organizing committee) maupun pelaksana penyelenggara sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Kami harapkan ada tes event selanjutnya dan bisa dilaksanakan di venue yang sebenarnya," ujar Wakil Ketua Umum PRUI Yudha Ramon pada pembukaan, Rabu (25/10/2017).
Venue rugbi untuk gelaran Asian Games 2018 berlokasi di Lapangan D Komplek Gelora Bung Karno (GBK). Karena renovasi venue belum rampung, hingga kini PRUI belum bisa membawa atletnya untuk uji lapangan.
"Cuma ada isu dengan Kemenpu-pera (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Inasgoc ternyata belum ada tribun dan lampu, belum dianggarkan dan direncanakan. Jujur saja tanpa tribun dan lampu kami tidak bisa main di sana. Makanya masih dibahas oleh PB PRUI, Inasgoc dan Kemenpupera," tutur Yudha.
Dalam kesempatan yang sama, manajer kompetisi Kejurnas Fikri Al Azhar menyoroti persiapan panitia dan atlet dalam Kejurnas Rugby 7s tahun ini. Diawasi pengawas luar negeri, dia berharap Indonesia berhasil jadi penyelenggara di event yang lebih besar.
Sesuai arahan Inasgoc (panitia panyelenggara Asian Games), pertandingan dalam test event AG 2018 wajib menghadirkan pengawas berstandar internasional. PRUI sudah menghadirkan wasit sampai pengawas teknis dari luar Indonesia.Â
"Sesuai arahan Inasgoc kami punya satu technical delegate dan tiga ITO (international technical officer). Ofisial ini dua dari Singapura, satu Malaysia, satu dari Hong Kong," tutur Fikri. "Dari Kejurnas kami ingin lihat persiapan panitia. Sebab kesiapan panitia dalam mengatur pertandingan internasional gak jauh beda dengan event Kejurnas sekarang."Â
Â