Sukses

Asian Games: Vincent Kosasih Bersedia Perkuat Timnas Basket 3x3

Vincent Kosasih juga berpeluang dipanggil timnas bola basket lima lawan lima untuk Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Vincent Kosasih menyatakan bersedia bergabung dengan tim nasional bola basket tiga lawan tiga atau 3X3 untuk Asian Games 2018 jika dibutuhkan.

Kesediaan pemain Stapac Jakarta ini menyusul adanya ketertarikan tim nasional 3x3 untuk memasukkan namanya dalam tim untuk Asian Games. Padahal, Vincent juga berpotensi dipanggil untuk timnas bola basket lima lawan lima.

"Saya tidak ada masalah jika nanti bermain di 3X3 ataupun lima lawan lima. Semua bergantung pembicaraan selanjutnya bagaimana, karena sampai sekarang saya pribadi belum mendapatkan kabar apa-apa mengenai hal itu," kata Vincent di Jakarta seperti dinukil dari Antara, Rabu (6/12/2017). .

Sebelumnya, wacana ingin mengikutsertakan nama Vincent ke tim nasional 3X3 diungkapkan oleh manajer timnas 3X3 Fareza Tamrella. Menurut Mocha, sapaan Fareza, Vincent masuk dalam bursa pemain timnas 3X3 karena peraih medali perak SEA Games 2017 bersama timnas bola basket Indonesia itu memiliki postur mumpuni dengan tinggi badan 202 centimeter, berat 94 kilogram.

Selain itu, Vincent lahir pada 1996 atau masih memenuhi syarat cabang olahraga 3X3 Asian Games 2018 yang menyaratkan pemain harus berumur di bawah 23 tahun saat Asian Games berlangsung. Namun, Mocha menyebut hal itu akan didiskusikan lebih lanjut dan memberikan kesempatan bagi Vincent untuk memilih.

"Nanti pemain itu sendiri yang pilih dia mau ke mana, timnas lima lawan lima atau ke 3X3," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Satu Kendala

Meski mengaku bersedia jika dipanggil, Vincent mengungkapkan ada satu kendala yang harus dihadapi jika ikut dalam persiapan ke Asian Games 2018 yang dimulai pertengahan Agustus.

Vincent Kosasih saat membela tim nasional basket 5x5 di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Indonesia meraih medali perak. (instagram.com/vincent_vrk)

Vincent menyebut dirinya sudah memasuki semester akhir kuliah dan itu akan membuat dirinya sangat sibuk karena mesti berjibaku menyelesaikan tugas akhirnya di Zhejiang University of Science and Technology, Tiongkok.

"Biasanya tugas akhir selesainya Mei, setelah itu sidang yang saya juga belum tahu kapan. Namun jadwal ini masih belum pasti," tutur dia.