Liputan6.com, Jakarta - Trauma ternyata menjadi penyebab kurang mulusnya penampilan Alfi Kusuma Muhammad dalam pertandingan final taekwondo kategori poomsae di test event Asian Games 2018, Sabtu (10/2/2018). Alfi mengatakan, pengalaman kurang bagus pada pertandingan sebelumnya membuat ia tampil kurang maksimal.
Alfi tampil menghadapi taekwondoin Hong Kong, Choy Cheuk Yin, dalam partai final yang berlangsung di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada partai final, masing-masing taekwondoin mempraktikkan dua jurus, yakni Keumgang dan Saebyol.
Advertisement
Baca Juga
Pada jurus pertama, penampilan Alfi kurang maksimal. Ia beberapa kali terlihat goyang saat mempraktikkan jurus. Beruntung, Alfi berhasil memperbaiki penampilan pada jurus Saebyol dan meraih medali emas.
"Kalau jurus pertama Keumgang, masih ada trauma karena di pertandingan yang lalu-lalu juga sempat goyang. Tapi sudah ada kemajuan sedikit," kata Alfi usai pertandingan.
Sempat Grogi
Selain trauma, Alfi mengaku faktor grogi menjadi penyebab ia tampil kurang maksimal. Kehadiran pelatih membuatnya kurang konsentrasi.
"Di lapangan grogi, karena banyak orang-orang penting, seperti pelatih. Jadinya saya harus fokus," ujarnya.
Terkait lawan, Afli mengaku tak kesulitan mengatasi Choy. Meskipun, taekwondoin Hong Kong itu tercatat sebagai unggulan pertama, sementara Alfi unggulan ketiga.
"Kalau menurut saya, lawannya biasa saja," kata Alfi menambahkan.
Advertisement
Siap ke Asian Games
Berkaca pada hasil ini, Alfi mengaku siap menghadapi Asian Games 2018. Ia pun bakal menambah porsi latihan agar tampil maksimal.
Maklum, lawan-lawan yang akan dihadapi di Asian Games pastinya lebih berat. Alfi misalnya harus menghadapi para taekwondoin asal Korea Selatan.
"Harus lebih banyak latihan lagi, sebenernya sudah nambah latihan tapi sepertinya masih kurang untuk mengurangi traumanya," ujar Alfi.
"Kita harus lawan mereka. Saya tidak takut, tidak boleh mundur. Kalau dia bagus kita harus lebih bagus," kata Alfi mengakhiri.