Liputan6.com, Jakarta - Test event Asian Games 2018 memang menjadi ajang bagi Inasgoc untuk mengevaluasi persiapan menuju ajang yang sebenarnya. Sampai jelang berakhirnya test event, keluhan dari berbagai hal terus bermunculan.
Salah satu hal yang tak kalah penting adalah kualitas venue atlet selama test event Asian Games 2018. Kabarnya, ada beberapa keluhan terkait ukuran tempat tidur. Itu karena ada atlet dari beberapa cabang yang memiliki postur tinggi dan besar.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya adalah cabang basket yang memang atletnya memiliki postur yang sangat tinggi. Mengenai hal itu, Andriawan selaku Director Athletes Village and Venue mengungkapkan bahwa permasalahan tersebut sudah diantisipasi.
"Khusus untuk para atlet basket, kami sudah menetapkan bahwa satu unit (kamar) hanya diisi dua pemain. Dan kami sudah antisipasi tingginya dengan penambahan (ukuran) hingga 234 cm. Ini akan dilakukan untuk atlet berpostur tinggi. Jadi tidak hanya basket saja," ujar Andriawan di Hotel Century, Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Menurut Andri, pihaknya juga terus melakukan survei, berinteraksi dengan NOC, dan para atlet sepanjang test event Asian Games 2018. Ia mengaku tidak ada yang mengeluh dan semuanya menyatakan kepuasan mereka.
"Tapi di sini kami tetap mengantisipasi segala sektor, dari kedatangan mereka sampai kepulangan. Mulai dari segi keamanan dan sebagainya akan kami jaga agar kami lebih siap untuk Asian Games," kata Andri.
Â
Â
Â
Soal Makanan
Selain ukuran tempat tidur, kabarnya ada atlet Arab Saudi yang mengeluhkan soal makanan. Mereka merasa tidak cocok dengan makanan yang disiapkan di wisma atlet. Andri mengaku pihaknya juga akan menampung keluhan tersebut.
"Sebenarnya masakan Timur Tengah itu sudah masuk masakan internasional. Jadi itu akan kami sikapi dan tindak lanjuti untuk persiapan menuju Asian Games," ungkapnya.
Sebelumnya, keluhan datang dari pemain tim nasional voli Indonesia 2, Sigit Ardian. Ia menyebut kondisi kamar yang ditempatinya di Wisma Atlet selama test event Asian Games 2018 sangat tidak nyaman.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah membangun wisma atlet untuk Asian Games 2018 di kawasan Kemayoran, Jakarta. Bangunan tersebut berdiri di tanah seluas 10 hektare dengan total 10 menara.
Advertisement
Belum Nyaman
Dari jumlah tersebut, tiga menara di antaranya merupakan aset milik negara atas nama Menteri Sekretariat Negara yang masing-masing memiliki 1.932 unit kamar. Tiap-tiap kamar terdiri dari dua kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, dapur, dan tempat cuci.
Sayang, belum resmi digunakan untuk Asian Games 2018, tempat perkampungan atlet itu sudah menuai keluhan. "Penginapan di Wisma Atlet kurang nyaman. Termasuk fasilitas tempat tidurnya sangat tidak nyaman untuk atlet," kata Sigit dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/2/2018).