Sukses

Mendagri Berharap Asian Games Tidak Terganggu Asap

Menteri Dalam Negeri mengingatkan Pemerintah Provinsi Riau agar kebakaran hutan dan lahan yang sedang terjadi tidak mengganggu perhelatan Asian Games pada Agustus nanti.

Liputan6.com, Pekanbaru- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan Pemerintah Provinsi Riau agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sedang terjadi jangan sampai mengganggu perhelatan Asian Games pada Agustus nanti. Pemerintah juga diminta secara cepat menanggulanginya agar karhutla sejak Januari ini tak menimbulkan bencana asap seperti tahun 2015.

Untuk memastikan kesigapan Pemprov Riau, Mendagri mengutus Direktur pada Direktorat Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Elvius Dailami, ke Kota Pekanbaru.

Sejak berada di Kota Bertuah, dia meninjau beberapa lokasi kebakaran pada Rabu, 21 Februari 2018. Elvius juga bertemu dengan Satgas Siaga Karhutla Riau dan membahas kendala di lapangan.

"Riau ini sudah siaga 1, jangan sampai terjadi kebakaran seperti tahun 2015, harus ditangani sejak dini, apalagi nanti mau Asian Games, jangan sampai terganggu," kata Elvius usai meninjau lokasi kebakaran di Jalan Riau Ujung, Kota Pekanbaru.

Dia menjelaskan, kedatangan atas perintah Mendagri ini juga melihat bagaimana persiapan dan tindakan pihak-pihak terkait dalam menangani karhutla.

"Perlu ditingkatkan lagi kerja sama dan gotong royong setiap stakeholder yang ada," ucap Elvius. 

2 dari 2 halaman

Belum Sentuh Perusahaan

Sejak karhutla tahun ini, Kepolisian Daerah Riau telah menyegel 233 hektare lahan dan diberi police line. Pemiliknya masuk penyelidikan polisi untuk diproses hukum.

"Saat ini ada 13 dalam penyelidikan, tiga di antaranya sudah naik ke penyidikan setelah ditemukan dua alat bukti," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo SIK, Kamis (22/2/2018) petang.

Dari ratusan hektare pengusutan, Guntur menyebut belum ada milik perusahaan. Semuanya masih perorangan atau petani yang diduga menbakar untuk menanam cabai.

"Perorangan yang digunakan untuk menanam cabe dan tanaman palawija lainnya," katanya.

Guntur menyebut penyelidikan polisi paling banyak terdapat di Bengkalis. Selanjutnya menyusul Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu dan Meranti.

"Lahan yang paling luas terbakar itu ada di Meranti, yaitu 130 hektare. Ini yang diselidiki, bukan total lahan terbakar seluruhnya," ucap Guntur. (M Syukur)