Sukses

IGK Manila Ungkap Peran Erick Thohir saat Persija Juara 2001

Erick Thohir banyak membantu membiayai Persija ketika juara tahun 2001.

Liputan6.com, Jakarta- Persija Jakarta sudah lama tak pernah menjadi juara di Liga Indonesia. Lebih dari 15 tahun Persija puasa gelar. Terakhir kali Macan Kemayoran menjadi juara di tahun 2001.

Saat menjadi juara, Persija dipimpin oleh IGK Manila sebagai manajer. Ternyata ada fakta menarik dibalik kesuksesan Persija saat itu yang tak banyak diketahui publik. 

Menurut Manila, pengusaha Erick Thohir punya peran penting dalam kesuksesan Persija tahun 2001. Pria yang kini jadi Presiden Inter Milan itu diam-diam banyak membantu Persija dari segi finansial.

"Saat saya dipercaya menjadi manajer pertama kali tahun 1997, Erick lah yang mendukung semua kebutuhan finansial Persija. Dari mulai pembelian pemain, laga kandang maupun laga kandang, semua anggaran saya tinggal minta ke dia. Pemain semahal apapun yang saya ajukan disetujui, bahkan tak jarang Erick memberi masukan pemain yang harus dibeli, dia mengerti pemain bagus, dan harga tidak jadi masalah karena untuk membentuk Persija yang tangguh," ujar Manila kepada wartawan, Senin (19/3/2018).

Manajer yang juga sukses mengantar tim nasional Indonesia meraih medali Emas Sepakbola di SEA Games 1991 ini menambahkan, sejumlah pemain tangguh yang didatangkan Persija antara lain Luciano Leondro untuk pemain asing, serta Bambang Pamungkas untuk pemain nasional. Selain itu masih ada Ismed Sofyan, Budi Sudarsono hingga Widodo Cahyono Putro.

"Berkat dukungan finansial dari Erick Thohir dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, serta memenuhi segala kebutuhan tim, Persija kemudian menjelma menjadi tim tangguh, dan akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 2001," lanjut Manila.

 

 

2 dari 3 halaman

Komentar Manila

Pernyataan Manila ini sekaligus menyangkal tudingan Erick Thohir tidak perhatian terhadap Persija. Tudingan tersebut muncul setelah Persija terancam tak bisa memakai beberapa stadion di Jabotabek seperti Stadion Utama GBK Senayan, Stadion Patriot Bekasi, Stadion Pakansari  Cibinong Kabupaten Bogor dan Stadion Wibawa Mukti Cikarang untuk Liga 1 karena Asian Games 2018. Erick Thohir saat ini menjabat sebagai ketua INASGOC.

"Erick itu tokoh nasional, Merah Putih yang ada di dadanya. Sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018, tentu dia bertanggungjawab dengan kesuksesan Asian Games,” kata Manila.

"Dia tentu tidak mau ambil resiko jika Stadion yang akan digunakan untuk Asian Games 2018, dipakai untuk kepentingan klub dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diiinginkan. Apalagi sebelumnya saat digunakan Stadion GBK sempat terjadi kerusakan. Hendaklah semua memandang demi kepentingan nasional, karena nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 dipertaruhkan. Semua seharusnya mendukung agar Asian Gams 2018 sukses digelar."

3 dari 3 halaman

Pernyataan Erick Thohir

Sementara itu Ketua INASGOC, Erick Thohir menjelaskan mengenai penggunaan Venue yang akan digunakan untuk Asian Games 2018.

"INASGOC selalu berkoordinasi dengan PSSI (selaku induk Cabang olahraga Sepakbola) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai penggunaan lapangan sepak bola yang akan di pergunakan di Asian Games 2018”.

"Untuk sepak bola puteri akan di gunakan dua lapangan di Palembang, untuk sepak bola putra di gunakan untuk di ke 4 lapangan di Jawa Barat yakni Stadion Patriot Bekasi, Stadion Pakansari Cibinong, Stadion Wibawa Mukti Cikarang dan Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung," terang Erick.

"Sedangkan untuk Stadion Utama GBK sesuai dengan keputusan OCA di pakai untuk cabang Atletik dan acara Pembukaan serta Penutupan. Untuk Persija dan Persib tentu bila ingin mengunakan lapangan untuk pertandingan liga dipersilahkan koordinasi dengan PSSI, Inasgoc dan Kementerian PUPR. Sebagai informasi semua pertandingan olahraga di indonesia  saat Asian Games tidak ada karena, Asian games adalah event olah raga indonesia secara menyeluruh," pungkas Erick.