Sukses

Amankan Listrik Jakarta Saat Asian Games, PLN Rogoh Rp 2 Triliun

PLN menambah pasokan pembangkit listrik baru, yakni PLTG di Tanjung Priok sebesar 600 MW yang dperkirakan selesai akhir Juli 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik Jakarta aman saat acara akbar Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018 mendatang. Demi menyukseskan Asian Games di Jakarta, PLN merogoh kocek Rp 2 triliun untuk memperkuat listrik Ibu Kota. 

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS menjelaskan, perseroan telah menyiapkan lima lapis cadangan listrik yakni PLN 1, PLN 2, PLN 3, genset pelanggan dan kelima UPS (uninterruptible power system).  

"PLN siap memberikan berapa saja yang diminta panitia, misal untuk tambah AC dan sebagainya. Kami siap memberikan yang terbaik," kata Haryanto di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/4/2018). 

Dia menuturkan, saat ini perseroan telah melakukan penambahan cadangan listrik di beberapa lokasi misal sebesar 15 mega watt (MW) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. 

Selain menyiapkan lima lapis pengamanan listrik, ucap dia, PLN juga menyiapkan sejumlah upaya lain dalam rangka meningkatkan layanan listrik di Jakarta-Banten. 

Pertama, membangun kabel-kabel penghantar baru dan mengganti yang lama. Kabel itu ditarik dari pembangkit di Jawa-Bali, khusus untuk Asian Games. 

"Sebab kebutuhan listrik bukan hanya untuk GBK, tetapi juga ke hotel, restoran, serta terutama untuk para pelanggan," lanjut dia. 

 

2 dari 2 halaman

Pembaruan Kabel

Untuk pembaruan kabel, yang akan dikerjakan misal di daerah Kebon Sirih ditarik kabel dari Gambir, kemudian dari Dukuh Atas ke Menteng. 

Selain menambah dan memperbaharui kabel penghantar, PLN juga menambah pasokan pembangkit listrik baru, yakni PLTG di Tanjung Priok sebesar 600 MW yang diperkirakan selesai akhir Juli 2018.

Proyek ini masuk ke program 35.000 MW dan dikelola Indonesia Power PMTG Unit 4. 

"Saat ini cadangan listrik Jakarta-Banten 1.700 MW jika ditambah 600 MW jadi 2.300 MW. Sementara kebutuhan sekitar Jakarta hanya 50 MW saja," tutur Haryanto. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: