Sukses

Erick Thohir: Jadi Tuan Rumah Asian Games 2018 Banyak Keuntungannya

Asian Games 2018 akan banyak memberikan dampak positif bagi Indonesia, utamanya promosi wisata.

Liputan6.com, Jakarta - Asian Games 2018 sebagai ajang olahraga terbesar di Asia ini akan memberikan banyak keuntungan kepada Indonesia selaku tuan rumahnya. Salah satunya, sebagai alat promosi untuk menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Tanah Air.

Ketua komite penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir mengungkapkan, perhelatan tersebut akan banyak memberikan dampak positif bagi Indonesia, utamanya promosi wisata.

"Saya rasa dampak Asian Games 2018 ini bisa sebagai national branding, yaitu bentuk promosi untuk visit Indonesia. Selain itu juga akan mempromosikan budaya dan apa itu Indonesia kepada publik dunia," tuturnya di acara Diskusi Tempo: Road to 18th Asian Games 2018 di Le Meridien Hotel, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Salah satu bentuk promosi budaya itu juga nantinya akan disalurkan kepada para kontingen atlet peserta Asian Games 2018, yaitu dengan mempromosikan makanan khas Indonesia di setiap atlet village atau camp atlet.

Berbagai keunggulan perhelatan ini pun ia sebutkan, seperti contoh, acara terbesar kedua di dunia mengacu pada jumlah pesertanya yang sebanyak 15 ribu orang dari 45 negara. Menurutnya, itu hanya kalah dari Olimpiade, yang diikuti oleh 190 lebih negara dunia.

Terkait penyelenggaraan acara, dia menghitung, itu akan melibatkan sekitar 30 ribu volunteer, yang 90 persennya berusia di bawah 30 tahun.

2 dari 2 halaman

5 Miliar Pemirsa

Erick Thohir menargetkan, Asian Games 2018 bisa menarik perhatian 5 miliar pemirsa. Angka fantastis itu ditetapkannya lantaran ajang olahraga tersebut akan disiarkan tidak hanya di Asia, tapi juga ke negara lain di berbagai penjuru dunia.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games akan disiarkan di Amerika Latin," jelasnya.

"Sebulan sebelum Asian Games, kita juga sudah negosiasi, bahwa panitia diberi kesempatan secara OTT (bisnis Over The Top) untuk menyiarkannya ke negara di luar Asia lain, seperti di Belanda. Ini adalah sebuah terobosan, dengan argumentasi bahwa penduduk Asia itu sekarang ada di seluruh dunia," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: