Jakarta - Evan Dimas pernah jadi andalan timnas Indonesia U-19. Ketika itu, dilatih Indra Sjafri, Evan begitu maksimal sebagai sosok gelandang produktif.
Di era Luis Milla situasi berganti. Evan diplot bermain lebih ke belakang. Ia dimainkan sebagai deep lying playmaker. Ia jarang membantu serangan. Saat Timnas Indonesia U-22 berlaga di SEA Games, peran Evan di Timnas U-19 dipegang Septian David Maulana, yang juga tak kalah produktif.
Baca Juga
Klias Balik Seputar Olahraga 2024: Kebanggaan Kontingen Merah-Putih Raih Prestasi di Olimpiade Paris
Hadapi West Ham, Liverpool Optimis Perpanjang Rekor saat Hadapi West Ham
Momen yang Penuh Emosional Timnas Indonesia di 2024, Hampir Lolos ke Olimpiade hingga Ikut di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Belakangan Milla yang tengah dipusingkan dengan mandulnya lini depan [Timnas Indonesia U-23](Timnas Indonesia U-23 ""), melihat sosok Evan bisa dimaksimalkan untuk membantu daya dobrak. Hal itu terlihat saat Tim Garuda Muda bersua Uzbekistan di laga akhir PSSI Anniversary Cup 2018 pada Rabu (3/5/20180 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Advertisement
Evan masuk sebagai pemain pengganti pada pertengahan babak kedua, saat Timnas Indonesia U-23 kesulitan membongkar lini pertahanan kubu lawan. Pesepak bola didikan Persebaya Surabaya itu menggantikan Septian David Maulana.
Kehadiran Evan menghadirkan perbedaan. Kreasi serangan timnas lebih hidup. Di menit-menit akhir pertandingan, sang pemain sempat mendapat peluang emas. Namun, tetap gol tak kunjung datang.
"Apa pun yang diminta Coach Milla saya siap. Jadi bek pun saya siap, karena saya tahu seorang pelatih punya maksud menempatkan seorang pemain di posisi tertentu," ujar Evan.
Pemain kelahiran 13 Maret 1995 itu mengakui bahwa Timnas Indonesia U-23 saat ini punya persoalan di penyelesaian akhir. "Kami bermain bagus, namun masih lemah di ketajaman. Masih ada waktu untuk berbenah. Saya yakin pelatih tahu bagaimana mengatasi persoalan ini," ujar Evan.
Perhatian Serius
Timnas Indonesia U-23 sendiri menyudahi ajang PSSI Anniversary Cup 2018 dengan berada di posisi tiga besar. Tim Merah-Putih meraih meraih dua hasil imbang kacamata melawan Korea Utara dan Uzbekistan plus sekali kekalahan 0-1 dari Bahrain, yang akhirnya keluar sebagai kampiun.
Masalahnya, dalam tiga laga tersebut, timnas Indonesia U-23 tidak mencetak satu gol pun. Ini tentu harus jadi perhatian serius bagi Luis Milla.
Sumber: www.Bola.com
Saksikan video menarik di bawah ini:
Â
Advertisement