Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Asian Games 2018 tinggal menghitung hari. Indonesia sebagai tuan rumah terus menyiapkan sarana dan prasarana semaksimal mungkin sehingga gelaran tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Ini adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di Asia ini. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah pada 1962.  Jika 55 tahun lalu hanya ada 1.100 atlet dengan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan tak lebih dari 20 cabang, saat ini terdapat 15 ribu atlet dengan 40 cabang olahraga yang dipertandingkan.Â
Advertisement
Baca Juga
Tentu saja, ada banyak perbedaan penyelenggaraan saat ini dengan tahun lalu. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki hadimuljono yang bertanggungjawab atas pembangunan infrastruktur Asian Games 2018 menyatakan, berbagai venue yang tersedia baik itu di Jakarta maupun Palembang, semua sudah tersertifikasi secara internasional menurut cabang olahraganya masing-masing.
"Seperti contoh lighting di GBK (Gelora Bung Karno), itu the best di dunia. Saya kira kita tidak kalah dengan negara lain. Venue semua sudah siap, tinggal nanti atletnya yang harus bertanggung jawab," tegasnya.
Lengkapnya, berikut petikan wawancara Liputan6.com dengan Menteri Basuki saat melakukan inspeksi di fasilitas olahraga di GBK belum lama ini:Â
Â
SEJAUH MANA PERSIAPAN KEMENTERIAN PUPR DALAM MENSUKSESKAN ASIAN GAMES 2018?
Ini Asian Games tinggal menghitung hari atau 100 hari lagi. Jadi saya sebagai penganggungjawab menyiapkan infrastruktur, venue-venue baik di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta maupun di Palembang.
Saya telah melihat beberapa kali, terakhir hari ini saya cek. Kalau venue sudah 99 persen.
Ini saya cek hari ini yang baru diputuskan di awal 2018 ini, seperti squash, tapi itu akan selesai tanggal 30 Juni. Secara keseluruhan semua akan selesai pada 30 Juni.
Dalam pengecekan ini, saya tanya satu per satu, apakah itu squash, apakah itu elevated parking park, termasuk untuk penyiapan kawasan. Kawasan ini tidak hanya trotoar di luar maupun di dalam. Di sini ada enam toilet pria dan wanita dan tiga mushola termasuk coffe tea house. Semuanya akan selesai pada 30 juni.
BERAPA TOTAL ANGGARAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK ASIAN GAMES 2018?
Total anggaran disiapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sejak 2016, 2017 dan 2018 di GBK ini total sekitar Rp 3,7 triliun. Sedangkan untuk wisma atlet di Kemayoran sekitar Rp 3,5 triliun. Jadi total sekitar Rp 7,3 triliun.
Â
Â
Standar Internasional
APAKAH VENUE YANG DIBANGUN SAAT INI SUDAH SESUAI STANDAR INTERNASIONAL?
Kalau secara teknis semua harus tersertifikasi secara internasional menurut cabang olah raganya masing-masing. Jadi misalnya renang, sepesifikasi teknis harus ada sertifikasi FINA. Sepak bola harus sertifikasi FIFA, kemudian basket juga harus FIBA, semuanya termasuk dayung.
Â
Kalau venue sendiri karena itu ada arsitektural dan sebagainya, seperti halnya dayung di Palembang itu the best di Asia mungkin. Kemudian Gelora Bung Karno itu lighting sekarang ini the best di dunia. Jadi saya kira kita tidak kalah.
Â
DARI SEMUA VENUE, YANG MEMBUTUKAN ANGGARAN PALING BESAR APA?
Gelora Bung Karno (GBK), GBK itu sekitar Rp 800 miliar. Itu untuk renovasi saja dan dengan kapasitas paling besar sampai 8 ribu orang. Tempat duduknya singgle seat. Jadi meskipun heritage tetapi kami renovasi sesuai dengan standar internasional. kita lihat loker, toilet, semua berstandar internasional
SETELAH SELESAI AJANG ASIAN GAMES 2018, PEMELIHARAAN VENEU DAN FASILITAS BAGAIMANA?
Kami telah mendapat informasi dari pengelola GBK. Jadinya semua venue ini didesain untuk multifungsi. Tidak hanya untuk Asian Games. Seperti Istora itu satu tahun sudah di-book orang. Jadi dalam rangka pemeliharaan dana itu bisa digunakan.Â
Nanti parkir yang 500 mobil setiap gedung itu juga menjadi sumber pembiayaan untuk dipakai pemeiliharaan.
Lapangan bola ABC juga sudah di-booking jauh-jauh hari. jadi untuk mencari waktu latihan sudah susah karena fully booked.
Advertisement