Liputan6.com, Palembang - Palembang selaku tuan rumah Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018 siap mengawal kontingen Indonesia mencapai target lima emas meski pesta olahraga ini dipusatkan di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Hitungan kami bisa lima emas, tapi harapan kami bisa lebih. Makanya kita khususnya masyarakat Sumatera Selatan akan mendukung penuh kontingen Indonesia," kata Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 (Inasgoc) Muddai Madang di Jakarta, Senin (4/6/2018), seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, cabang olahraga yang berpeluang menyumbangkan medali emas untuk kontingan Indonesia pada Asian Games 2018 adalah panjat tebing, rollerskate, skateboard, sepak takraw, dan voli pantai. Namun, ada beberapa cabang yang juga berpeluang menyumbang medali.
"Menembak juga berpeluang, begitu juga dengan tenis. Kondisi di lapangan pasti berbeda dengan persiapan yang dilakukan saat ini," paparnya.
Sudah 90 Persen
Terkait persiapan sebagai tuan rumah, pria yang juga Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu mengaku jika sudah mencapai 90 persen. Secara keseluruhan termasuk infrastruktur lokasi pertandingan dan pendukung akan tuntas pada Juli.
"Saat ini secara persentase sudah mencapai 90 persen mulai dari LRT, venue-venue pertandingan, hingga wisma atlet. Kami pastikan bahwa semuanya sudah bisa selesai pada bulan Juli mendatang," ucap Muddai.
Advertisement
Penjagaan Ketat
Untuk wisma atlet, Muddai mengatakan pihaknya akan menjaga ketat sehingga tidak sembarang orang yang bisa keluar masuk wisma atlet. Salah satunya dengan membuka satu akses pintu masuk sesuai dengan permintaan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Di pintu utama itu akan ada alat pemindai sehingga siapa saja yang masuk ke Wisma Atlet sudah dipastikan clear," paparnya.
Untuk memastikan keamanan atlet dan ofisial, maka kawasan wisma atlet ini meliputi Wisma Atlet yang lama, Rusunawa, dan Dinning Hall akan dianggap sebagai satu kawasan terintegrasi dengan tingkat keamanan tertinggi. Panitia akan menutup akses jalan di kawasan tersebut sehingga tidak ada pintu lain selain pintu utama.
"Selain itu, pemberlakuan penggunaan kartu identitas akan berlangsung ketat karena hanya yang teregistrasi dan terverifikasi sebagai atlet dan ofisial yang diizinkan masuk.
Sebelumnya, OCA meminta Indonesia menerapkan standar keamanan yang biasa dilakukan ajang multievent setaraf Plimpiade dan Asian Games. Hal ini terkait dengan adanya serentetan aksi teror beberapa waktu lalu.
"Jangankan atlet dan ofisial, panitia daerah juga tidak boleh sembarangan masuk. Hanya yang memiliki logo khusus yang boleh masuk ke kawasan wisma atlet," tandasnya.