Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berpotensi dongkrak belanja iklan pada semester II 2018 dengan ada momen kegiatan olahraga Asian Games 2018.
Berdasarkan paparan publik perseroan, Senin (25/6/2018), belanja iklan secara industri tumbuh sekitar 13 persen menjadi Rp 48,43 triliun dari Januari-Mei 2018 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 42,96 triliun. Akan tetapi, belanja iklan secara nett diperkirakan mendatar selama Januari-Mei 2018.
Meski demikian, momen kegiatan olahraga Asian Games 2018 diharapkan dapat dongkrak belanja iklan secara industri. Apalagi Indonesia kembali jadi tuan rumah pada 2018. Sebelumnya Indonesia pernah jadi tuan rumah Asian Games pada 1962.
Advertisement
Baca Juga
"Semester kedua kita harapkan ada Asian Games boost adex (advertising expenditure-red) juga. Momen untuk Asian Games hype tinggi dan jadi official broadcaster," ujar Direktur PT Surya Citra Media Tbk, Rusmiyati Djajaseputra usai ditemui pada paparan publik Senin (25/6/2018).
Diperkirakan semua sektor industri dapat berkontribusi untuk meningkatkan belanja iklan pada momen Asian Games 2018. Sektor tersebut mulai dari food and beverage, bank dan lain-lain. "Banyak dari semua industri ikut serta. Ini pertama kali sejak 1962 terakhir Asian Games (di Jakarta-red). Jadi memang momen sangat penting sekali," tambah Rusmiyati.
Selain itu, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) masih mencatatkan kinerja positif sepanjang periode tahun berjalan 2018. Ini ditunjukkan dari performa pangsa pemirsa perseroan dilihat secara grup media.
Dari paparan publik yang disampaikan manajemen perseroan pada awal pekan ini, pangsa pemirsa PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) periode 1 Januari-24 Mei 2018 mencapai 32,5 persen. Ini berasal dari dua stasiun televisi SCTV dan Indosiar. Angka tersebut lebih tinggi dari grup media lainnya.
Dilihat performa pangsa pemirsa dari stasiun televisi yaitu SCTV mencatatkan rata-rata pertumbuhan pangsa pemirsa naik 1,8 persen menjadi 17,5 persen. Sedangkan pangsa pemirsa stasiun televisi Indosiar tumbuh 3,1 persen menjadi 15 persen pada 1 Januari-24 Mei 2018.
Pada program prime time, stasiun televisi SCTV mencatatkan pangsa pemirsa 20,2 persen pada 1 Januari-24 Mei 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 18 persen. Sedangkan stasiun televisi Indosiar mencatatkan pangsa pemirsa 14,7 persen pada 1 Januari-24 Mei 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 12,5.
Diperkirakan program sinetron dan FTV masih mendominasi untuk menunjang performa perseroan. "Kalau sekarang iya, SCTV audience share memang stabil. Pangsa pasar atau pemirsa FTV cukup tinggi akan tetap stay di line masing-masing. SCTV dengan FTV dan sinetron. Indosiar dengan talent show," ujar Rusmiyati.
PT Surya Citra Media Tbk pun mencatatkan pendapatan neto tumbuh 15 persen selama tiga bulan pertama 2018. Pendapatan perseroan naik menjadi Rp 1,15 triliun pada kuartal I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1 triliun.
Laba periode berjalan naik 18,7 persen menjadi Rp 359,76 miliar pada kuartal I 2018. Dengan melihat kinerja itu, laba per saham tumbuh 19,3 persen menjadi 24,57 pada kuartal I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 20,59.
Â
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
SCMA Raih Penghargaan
Sebelumnya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), perusahaan yang membawahi stasiun televisi SCTV memperoleh predikat perusahaan dengan tata kelola yang baik atau good corporate governance (GCG) dalam acara Warta Ekonomi Corporate Secretary Award 2017. Surya Citra Media masuk dalam Top 5 GCG Issues in Media Sector.
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang mampu mengimplementasikan GCG. GCG sendiri tak terlepas dari peran corporate secretary yang merupakan kepanjangan tangan dari direksi dalam menjalankan komunikasi.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasika (Kominfo) Rosita Niken Widiastuti mengatakan, penghargaan ini merupakan momentum bagi corporate secretary.
Menurutnya, selama ini corporate secretary memiliki peran yang besar meski bekerja di balik layar.Dia menambahkan, kinerja corporate secretary yang baik akan membawa kemajuan pada perusahaan.
"Tugas corporate secretary yang disampaikan khususnya menegakan GCG membawa dampak bagi perusahaan. Kalau corporate secretary memiliki profesional tentu perusahaan mendapat kemajuan," ungkapnya di Balai Kartini Jakarta, Selasa 5 Desember 2017.
Penghargaan ini diberikan setelah melalui riset dengan menimbang prinsip transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness.
Riset dilakukan dengan metode media monitoring yaitu menganalisis isi pemberitaan terkait GCG di 40 media daring nasional dan dilakukan pada 559 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Monitoring dilakukan sejak Januari hingga September 2017. Jumlah berita yang dianalisis sebanyak 54.433 berita dengan 21.812 kata kunci.
Secretary General Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) Theresia Rustandi menerangkan, peran corporate secretary sangat besar. Dia bilang, seorang corporate secretary mesti menguasai hukum, keuangan, dan operasional perusahaan. Lalu, menjalin hubungan yang baik dengan investor serta pemangku kepentingan lainnya."Paling penting harus mampu komunikasi dengan baik," ungkap dia.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Advertisement