Sukses

Penjualan Pempek Palembang Diperketat Jelang Asian Games 2018, Kenapa?

BPOM dan Pemprov Sumsel akan menindak tegas penjual yang menjajakan makanan dengan kandungan zat kimia.

Liputan6.com, Palembang - Jelang perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus 2018 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), peredaran makanan siap saji kini semakin diperketat, termasuk pempek palembang.

Balai Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel pun menyeleksi lebih ketat, terutama jajanan khas pinggir jalan.

Menurut Sekda Pemprov Sumsel, Nasrun Umar, saat ajang Asian Games 2018 dimulai, ragam makanan daerah akan menjadi pilihan para tamu perhelatan akbar olahraga se-Asia tersebut. Apalagi, ada 57 negara yang akan datang ke Palembang.

"Apa yang mereka konsumsi harus jadi perhatian, termasuk makanan khas pempek palembang. Kita harus yakinkan pangan di sini aman dikonsumsi," ucap dia kepada Liputan6.com, usai menempelkan stiker Pangan Aman di Kampung Pempek, Jalan Mujahiddin, 26 Ilir, Palembang, Senin, 25 Juni 2018.

BPOM Palembang akan lebih menyeleksi dan memperketat jajanan makanan yang dijual, termasuk di pusat kuliner tradisional Palembang. Rinciannya, secara rutin mengecek kandungan makanan.

Dengan memastikan keamanan makanan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Palembang, bisa lebih bersaing ketat dan meningkatkan omzet.

"Kita tempel stiker ini agar para penjual makanan, termasuk yang menjajakan pempek palembang bisa menyajikan makanan layak konsumsi," katanya.

Jika ada UMKM di Palembang yang terbukti menjual makananan berbahaya, terutama yang mengandung zat kimia, BPOM setempat akan langsung mencabut izin usaha.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Stiker Pangan Aman

Kepala BPOM Palembang, Prawita Sari Dewi mengungkapkan, tahun ini target pendataan sebanyak 270 pedagang kaki lima (PKL) dan 47 restoran di Palembang.

"Pendataan dan penempelan stiker Pangan Aman dilakukan bertahap, nanti kita bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan instansi terkait lainnya," ucapnya.

Tempat penjualan makanan yang sudah ditempeli stiker, dipastikan BPOM Palembang, makanannya tidak mengandung zat kimia. Mereka juga mengimbau kepada masyarakat, agar melihat stiker Pangan Aman dulu sebelum membeli makanan di lokasi penjualan makanan.

Stiker Pangan Aman sendiri ditempel di lokasi penjualan makanan yang tidak mengandung bahan bahaya formalin, boraks, metanil yellow, rhodamin B, dan tidak tercampur bahan lainnya, seperti rambut dan kerikil.

"Monitoring kita setiap satu atau dua bulan sekali dan akan terus dilakukan usai Asian Games 2018. Pedagang juga bisa mengajukan untuk diuji coba, agar mendapatkan stiker Pangan Aman," katanya.