Sukses

Simulasi Asian Games 2018, GBK ke Bandara Soekarno-Hatta Hanya 18 Menit

Simulasi dilakukan menggunakan bus yang nantinya diperuntukkan bagi para atlet Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf bersama Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Sigit Widjatmoko, melakukan simulasi Asian Games 2018. Simulasi dilakukan menggunakan bus yang nantinya diperuntukkan bagi para atlet.

Bus berangkat dimulai dari Gelora Bung Karno (GBK) pada pukul 09.35 WIB.

"Pertama, ini simulasi dari Bandara Soekarno Hatta menuju Wisma Atlet. Ini dari GBK ke bandara sebenarnya tidak dihitung. Tapi tetap ini nanti saya hitung," ujar Yusuf dalam bus menuju Bandara Soekarno Hatta, Rabu (4/7/2018).

Sepanjang perjalanan, bus atlet Asian Games 2018 dikawal oleh dua unit motor dan satu mobil patroli polisi. Sementara, satu mobil polisi lainnya berada di belakang.

Selama perjalanan dari GBK ke Bandara Soekarno-Hatta, jalan disterilkan, artinya tidak ada kendaraan yang melintas.

"Sebagai tuan rumah, kita harus memberikan pelayanan bagi tamu undangan," kata Yusuf.

Tepat pukul 09.58 WIB, bus tiba di Bandara Soekarno Hatta. Artinya, untuk menuju bandara dari GBK, bus menempuh jarak tempuh 18 menit. Selain itu, kecepatan mobil yang dilajukan oleh bus adalah 70-100 kilometer per jam.

Sesampainya di bandara, Dirlantas bersama Wakadishub langsung menuju pintu kedatangan para atlet yang datang dari Terminal 3 Ultimate. Ia didampingi juga oleh panitia Asian Games 2018 dari Inasgoc, juga dari Polres Bandara Soekarno Hatta.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Copet dan Jambret

Perhelatan Asian Games 2018 sebentar lagi akan digelar. Indonesia sebagai tuan rumah menjadikan Jakarta dan Palembang sebagai dua titik penyelenggaraan ajang olahraga bergengsi tersebut.

Untuk memberikan rasa aman kepada para tamu dari negara lain, Ketua DPR Bambang Soesatyo mendesak Polri menggelar operasi sikat copet dan penjambret.

Hal itu menyusul terjadinya penjambretan yang menimpa Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin. Bamsoet, sapaannya, menilai kerja cepat Polri khususnya jajaran Polda Metro Jaya dalam mengungkap komplotan jambret itu memang patut diapresiasi.

Namun, ia berharap aksi serupa bisa diminimalkan. Untuk itu, Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan sebaiknya menggencarkan operasi untuk menyikat begal dan penjambret.

"Meminta Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Sumatera Selatan melakukan operasi begal dan penjambret dalam rangka menciptakan suasana aman dan nyaman bagi warga dan juga wisatawan, termasuk para atlet mancanegara yang akan bertanding maupun yang berkunjung dalam rangka menyemarakkan penyelenggaraan ASIAN Games pada bulan Agustus mendatang," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (2/7).

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com