Liputan6.com, Jakarta Perbaikan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, diperkirakan memakan waktu paling lama dua pekan menyusul rusaknya salah satu venue untuk Asian Games 2018 itu. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menyebut,
Stadion yang berkapasitas 23 ribu penonton tersebut rusak setelah penonton mencopot single seat selepas partai Sriwijaya FC kontra Arema FC, Sabtu (21/7/2018).
Single seat Jakabaring dicopot dan dilemparkan ke dalam lapangan oleh penonton setelah Sriwijaya FC takluk 0-3 dari Arema FC.
Advertisement
Baca Juga
Para penggemar tim berjuluk Laskar Wong Kito itu kecewa dengan manajemen tim yang dikabarkan menunggak gaji para pemain. Imbasnya, delapan pemain Sriwijaya FC didepak pada bursa transfer paruh musim Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak.
Kerusakan Jakabaring, walau hanya di tribu penonton, berimbas besar terhadap pelaksanaan Asian Games 2018. Sebab, Jakabaring merupakan salah satu venue untuk cabang olah raga (cabor) sepak bola wanita.
"Saya tidak mau berspekulasi, tetapi kalau melihat kondisi yang ada kemarin itu ukuran satu atau dua minggu mungkin akan selesai," ujar Joko Driyono.
"Karena Jakabaring adalah venue yang dipersiapakan untuk Asian Games 2018, sencara informal kami sudah melakukan informasi kepada pihak Jakabaring," katanya menambahkan.
Komunikasi dengan Pengelola Jakabaring
PSSI, kata Joko, telah berbicara dengan Pengelola Jakabaring Sport Center untuk segera memperbaiki kerusakan single seat di Jakabaring. Perkiraan awalnya, pemasangan single seat tidak akan memakan waktu lama.
"Mereka sangat tanggap dan hal tersebut langsung dilakukan recovery terhadap kerusakan agar pada saat Asian Games tidak ada kendala," imbuh Joko.
Advertisement
Masuk Ranah Komdis
Perilaku penonton yang merusak single seat Jakabaring membuat Sriwijaya FC kena imbasnya. Joko mengatakan bahwa permasalahan ini segera masuk ke dalam ranah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
"Ada dua hal, pertama kaitannya dengan disiplin kompetisi tentu ini menjadi konsekuensi kami PSSI, Komdis, dan PT LIB," tutur pria asal Ngawi tersebut.
Â