Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Perencaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyampaikan 3 langkah penting guna memaksimalkan dampak ekonomi Asian Games 2018. Diperkirakan pesta olahraga akbar se-Asia tersebut menghasilkan triliunan rupiah.
Pertama menggaungkan promosi nonton langsung Asian Games 2018, dengan meningkatkan kemudahan akses venue pertandingan untuk penonton lokal, penyelenggaraan even atraktif dilokasi pertandingan sehingga menarik minat menonton secara langsung.
Advertisement
Baca Juga
"Indonesia menyelamatkan muka ASEAN seharusnya Asian Games di Hanoi, tapi enggak sanggup jadi Indonesia. Selain menyelamatkan muka ASEAN juga membawa dampak ke ekonomi," kata Bambang dalam sebuah diskusidi Kantor Bappenas, Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Bambang melanjutkan, strategi kedua adalah memasimalkan peluang pariwisata dari Asian Games 2018. Hal ini dilakukan dengan membuat acuan perjalanan bagi wisatawan mancanegara yang berisi pengenalan budaya Indonesia, panduan mengunjungi Asia Games, pilihan wisata, tempat makan, dan pusat belanja.
Ketiga secara jangka panjang rekomendasi kebijakan untuk memaksimalkan jangka panjang Asian Games 2018 di antaranya pengelolaan venue usai Asian Games dilakukan secara profesional, peningkatan aktivitas event olahraga sebagai bagian dari grand design peningkatan prestasi olahraga Indonesia.
"Langkah selanjutnya adalah Bappenas akan melakukan pendalaman dan penyempurnaan analisis dampak ekonomi pelaksanaan Asian Games 2018 melalui pelaksanaan survei yang dilaksanakan selama Asian Games berlangsung, juga akan memanfaatkan big data," ucapnya.
Output Ekonomi
Bambang memperkirakan, output perekonomian DKI Jakarta saat menjelang dan pelaksanaan Asian Games bertambah sekitar Rp 40,6 triliun yang diraih dari kegiatan kontruksi persiapan saran dan prasarana senilai Rp 18,5 triliun, kegiatan opersional penyelenggaraan Rp 20,9 triliun dan kegiatan pengunjung domestik mancanegara Rp 1,2 triliun.
Sedangkan untuk output perekonomian Palembang bertambah sebesar Rp 11,1 triliun, terdiri dari kegiatan konstruksi persiapan prasaranan dan sarana Rp 9 triliun, kegiatan operasional penyelenggaraan Rp 1,6 triliun dan kegiatan domestik dan mancanegara negara sebesar Rp 439 miliar.
"Kenapa jadi penting? karena akan muncul pentas olahraga baru, infrastruktur baru. Sejarah 1962 kita punya kompleks olahraga Senayan, kalau tidak jadi tuan rumah belum tentu punya. Berikutnya adalah eknomi apakah pariwisata, kesepakatan kerja, kesepakatan usaha, promosi wilayah Jakarta dan Palembang," tandasnya.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement