Sukses

Pawai Obor Membuka Kenangan Manis Verawaty Fajrin pada Asian Games 1978

Legenda bulutangkis, Verawaty Fajrin, mengingat kesuksesannya di Asian Games 1978.

Banjarmasin, - Legenda bulutangkis, Verawaty Fajrin, bangga ikut serta dalam pawai obor Asian Games 2018 di Banjarmasin, Senin (30/7/2018). Verawaty mengaku terkenang dengan kesuksesannya saat meraih medali emas Asian Games pada 40 tahun silam, tepatnya pada 1978.

Baca Juga

  • Tiba di Banjarmasin, Api Obor Asian Games Diarak Membelah Sungai Martapura
  • Alasan Utama Api Obor Asian Games Diarak Membelah Sungai Martapura
  • Api Asian Games 2018 Tiba di Makassar dengan Kapal Dewaruci

Verawaty Fajrin meraih medali emas Asian Games 1978 dari cabang olahraga bulutangkis bersama Imelda Wiguna. Ketika itu, Verawaty/Imelda mengalahkan wakil China, Qiu Yufang/Zheng Huiming, pada partai final.

“Rasanya bangga (dipercaya ikut menjadi pembawa api obor), yang jelas ini jadi bukti kami para atlet senior masih diingkat. Kebetulan, tahun ini merupakan peringatan 40 tahun saya meraih medali emas di Asian Games 1978,” kata Verawaty Fajrin kepada wartawan di Banjarmasin. 

“Itu merupakan medali emas pertama saya di Asian Games. Ketika itu bulutangkis menyumbang empat medali emas, tenis tiga emas, dan tinju satu emas. Jadi, 40 tahun adalah momen ini kan alhamdulillah masih dipercaya dan masih diingat,” ucap wanita berusia 60 tahun itu.

Verawaty antusias penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus sampai 2 September. Menurut dia, Indonesia mendapat kesempatan langka karena bisa kembali menggelar Asian Games setelah pertama kali pada 1962.

“Indonesia harus berbangga. Kalau Vietnam tidak mengundurkan diri, mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi untuk bisa menjadi tuan rumah Asian Games,” tegas Verawaty Fajrin.

Pawai obor Asian Games 2018 di Banjarmasin juga dimeriahkan kehadiran legenda taekwondo, Abdul Rojak. Dia merupakan peraih medali perak Asian Games pada edisi 1986.