Sukses

Timnas Malaysia U-23 Siap Naik Barracuda Selama Asian Games 2018

Timnas Malaysia U-23 siap Barracuda jika diperlukan selama tampil di Asian Games 2018.

Jakarta - Kondisi yang kurang kondusif belakangan pasca insiden kericuhan saat semifinal Piala AFF U-19 2018, serta jelang keberangkatan Timnas Malaysia ke Piala AFF U-16 2018 membuat Timnas Malaysia U-23 yang akan tampil di Asian Games 2018 bersiap dengan segala kemungkinan.

Pelatih Timnas Malaysia U-23, Ong Kim Swee, mengungkapkan sebenarnya dirinya maupun staf pelatih, ofisial, dan pemain sudah cukup paham dengan atmosfer sepak bola di Indonesia. Meski begitu, ia meminta tim asuhannya untuk senantiasa berjaga-jaga dan bersiap selama tampil di Asian Games 2018.

"Saya sudah dihubungi Presiden FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia), Datuk Hamidin Mohd Amin, di mana kami akan mendapat seorang petugas keamanan yang melekat bersama tim karena kami tahu situasi di sana (Indonesia) cukup tegang," kata Ong.

"Keamanan pemain dan ofisial sangat penting. Jika kami punya perencanaan terkait keamanan, dengan petugas keamanan ini saya yakin mereka memiliki rencana tertentu seandainya terjadi sesuatu," ujar pelatih 47 tahun itu.

"Jika itu (menaiki Barracuda) jadi cara yang perlu dilakukan, pemain dan ofisial akan mengikuti setiap arahan yang dikeluarkan petugas keamanan," imbuh Ong.

Menaiki Barracuda dari dan menuju stadion bukan hal asing buat tim asuhan Ong Kim Swee. Hal sama pernah dialami The Young Tigers saat tampil di partai final SEA Games 2011 di SUGBK, Jakarta. 

"Saya percaya jajaran pelatih, ofisial, dan juga pemain yang ada di tim saat ini sudah punya pengalaman bermain di Indonesia," kata Ong.

"Yang penting di sini adalah, kami tak perlu terlalu khawatir dengan situasi ini, namun tetap bersikap positif dan tetap fokus dengan rencana sendiri ketimbang memikirkan hal lain," imbuh pelatih yang membawa Malaysia merebut medali emas SEA Games 2011 itu.

2 dari 2 halaman

Isu Keselamatan

Isu keselamatan berada di Indonesia mengemuka di Negeri Jiran beberapa pekan terakhir. Bermula dari kejadian pelemparan botol dan benda lain yang dilakukan oknum suporter Indonesia kepada Timnas Malaysia U-19 setelah mengalahkan Timnas Indonesia U-19 di semifinal Piala AFF U-19 2018 (12/7/2018).

Akibat insiden itu, skuat asuhan pelatih Bojan Hodak tersebut sempat tertahan selama beberapa menit di tengah lapangan Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sebelum mendapat pengawalan ketat menuju ruang ganti serta saat meninggalkan stadion.

Insiden ini sempat memantik reaksi dari FAM dan bahkan Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, angkat bicara serta meminta jamninan keselamatan dari Pemerintah RI untuk Timnas Malaysia saat berada di Indonesia.

Lalu, muncul aksi tak terpuji yang dilakukan pemain Timnas Malaysia U-16, Amirul Ashrafiq Hanifah, yang mengunggah Bendera Merah-Putih secara terbalik dalam Instagram Story miliknya sebelum keberangkatan menuju Surabaya untuk mengikuti Piala AFF U-16 2018 pada pekan lalu. 

Aksi itu ganti memicu reaksi keras pendukung Timnas Indonesia, terutama kalangan warganet. Tak cukup sampai di situ, FAM kembali berang setelah mengklaim oknum suporter Indonesia menghina negara mereka dengan kata-kata tak pantas saat Malaysia menjalani laga perdana di penyisihan Grup B Piala AFF U-16 2018 di Stadion Joko Samudro, Gresik (30/7/2018).

FAM mengajukan protes pada AFF dan AFC terkait hinaan itu, minta suporter Indonesia dijatuhi sanksi. Menpora Malaysia kembali ikut bersuara dan bahkan muncul wacana menarik Timnas Malaysia U-16 dari Indonesia menyusul klaim penghinaan itu.

Sumber: Bola.com