Jakarta, - Timnas Indonesia U-23 diyakini urung mengenakan kostum baru di Asian Games 2018. Hal itu lantaran apparel Garuda Muda berbeda dengan sponsor utama kontingen Indonesia.
Seperti diketahui, Komite Olimpiad Indonesia (KOI) dan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) sudah menjalin kesepakatan dengan Li Ning. Apparel asal China itu didapuk sebagai sponsor utama seragam kontingen Indonesia di Asian Games 2018.
Advertisement
Baca Juga
- Cetak Gol Buat Timnas Indonesia U-23, Irfan Jaya Termotivasi Hadapi Asian Games 2018
- Timnas Indonesia U-23 Perlu Matangkan Permainan Seusai Melawan Bali United
- Timnas Indonesia U-23 Mencari Pengganti Ezra Walian
Seluruh atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018 diwajibkan menggunakan produk Li Ning. Adapun Timnas Indonesia U-23 saat ini memakai Nike.
Apparel asal Amerika Serikat itu juga baru saja merilis jersey Timnas Indonesia U-23. Dengan demikian, adanya aturan tersebut diyakini membuat Timnas Indonesia U-23 tak bisa menggunakan jersey anyar di Asian Games 2018.
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyebut pembicaraan masalah ini masih dilakukan antara pihaknya dengan KOI dan INASGOC. Namun, pria yang akrab disapa Jokdri itu menyebut PSSI akan tunduk dengan semua aturan KOI dan INASGOC terkait penggunaan apparel Li Ning.
"Diskusi soal masalah ini masih terus berlanjut. Sebenarnya, (Timnas Indonesia U-23) ini kan bertanding atas nama negara. Mereka adalah Indonesia dalam bendera Merah Putih, bukan sekadar bendera PSSI," kata Joko Driyono.
"Tentu kami akan tunduk pada keputusan. Kalau itu sudah menjadi keputusan, karena ini adalah kontingen negara, kami akan mengikuti," ucap Joko Driyono.
Masalah seperti ini di Asian Games 2018 bukan hal yang baru. Contohnya adalah kontingen Thailand yang akan menggunakan apparel Grand Sport, sedangkan Timnas U-23 mereka disponsori oleh Warrix.