Liputan6.com, Paju - Sebagai juara bertahan, Timnas Korea Selatan U-23 jelas layak dinobatkan jadi kandidat kuat juara Asian Games 2018. Namun, ada satu masalah yang mereka khawatirkan, yakni cuaca panas di Jakarta.
Korsel sendiri jadi salah satu tim yang dijagokan di Asian Games 2018. Itu karena mereka memiliki jejak rekam yang bagus. Bahkan, mereka menyandang status juara bertahan berkat kesuksesannya di Asian Games 2014 saat tampil sebagai tuan rumah.
Advertisement
Baca Juga
Di tiga edisi sebelumnya, mereka juga memiliki reputasi yang bagus. Rinciannya merebut medali perunggu Asian Games 2010, peringkat keempat Asian Games 2006, dan perunggu Asian Games 2002.
Di Asian Games 2018, mereka juga memiliki materi pemain yang luar biasa. Salah satunya adalah penyerang Tottenham Hotspur Son Heung-min. Begitu juga dengan kiper Cho Hyun Woo yang membawa Korsel menaklukkan Jerman 2-0 pada laga Grup F Piala Dunia 2018.
Meski begitu, Korsel sendiri merasa sedikit pesimistis soal rintangan yang akan mereka hadapi di Asian Games 2018. Pelatih Kim Hak-bum mengungkapkan bahwa skuatnya akan terkendala dengan cuaca panas dan lembab di Jakarta.
"Kami akan mencoba untuk membuat semua pemain beraksi selama kompetisi. Jika tidak, kami tak akan bisa melewati kondisi panas dan lembab," kata Hak-bum seperti dikutip Yonhap News Agency.Â
Siap Secara Fisik
"Jika kami mencapai final, kami akan memainkan maksimal delapan pertandingan. Dalam turnamen, satu kesalahan bisa saja membuat Anda tersingkir. Dengan para pemain, saya akan menekankan pentingnya mental dan kekuatan fisik," Hak-bum menambahkan.
Korsel sendiri akan memiliki banyak rintangan dalam upaya mempertahankan medali emas sepak bola putra di Asian Games 2018. Setelah dilakukan undian ulang, tim berjuluk Taegeuk Warriors itu mendapatkan satu lawan tambahan di Grup E, yakni Uni Emirat Arab (UEA).
Tiga tim lain yang menghuni Grup E adalah Kirgistan, Malaysia, dan Bahrain. Meski memiliki banyak keunggulan, tak semestinya Korsel meremehkan kekuatan empat lawannya tersebut. Di awal, Korsel akan lebih dulu menghadapi Bahrain pada 12 Agustus 2018. Kabarnya, mereka akan berangkat ke Indonesia empat hari sebelumnya.
"Mereka yang turun ke lapangan harus siap secara fisik dan terbiasa dengan panas. Saya pun berpikir lebih baik kami bertemu tim seperti itu (Bahrain) di awal. Jika kami mengatur ritme yang tepat lebih awal, kami bisa mengambil momentum di sepanjang sisa perjalanan," jelas Hak-bum.
Advertisement