Sukses

Siapa Atlet Termuda dan Tertua Indonesia di Asian Games 2018?

Ada atlet yang memiliki usia paling muda, tapi ada pula yang paling tua. Siapa mereka?

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, sudah mengukuhkan kontingen Indonesia di Asian Games 2018 pada Minggu (5/8/2018). Ada hal menarik yang mencuat saat pengukuhan atlet Asian Games 2018 tersebut.

Hal itu berkaitan dengan sematan atlet termuda dan atlet tertua tim Merah Putih. Aliqqa Novvery "merebut" predikat atlet paling muda Indonesia di Asian Games 2018. Saat ini usia atlet cabang olahraga Skateboard tersebut 9 tahun. Ia lahir pada 2 April 2009.

Sementara predikat atlet tertua yang memperkuat Indonesia di Asian Games 2018 adalah Bambang Hartono. Atlet kelahiran 2 Oktober 1939 itu sudah menginjak usia 78 tahun, akan bertanding di cabang olahraga bridge.

Pada peresmian kontingen Indonesia menuju Asian Games 2018, selain Puan Maharani, beberapa pejabat menghadiri peresmian kontingen Indonesia tersebut. Mereka antara lain Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC), yang juga menjabat Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, dan Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018, Komjen Pol. Syafruddin.

Komjen Pol. Syafruddin menyebut Kontingen Indonesia di pentas Asian Games 2018 berjumlah 1.383 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 938 atlet, 365 ofisial, dan 80 headquarter. Sebaran atlet terdapat dalam 40 cabang olahraga yang diikuti Indonesia.

Para atlet di Asian Games mendapat target agar Kontingen Indonesia mampu finis di posisi 10 besar pada klasemen akhir perolehan medali. Guna memotivasi agar hal itu terwujud, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, sudah menyiapkan bonus senilai Rp 1,5 miliar bagi atlet penyumbang medali emas.

2 dari 2 halaman

Uang Saku

Atlet Indonesia yang tampil di Asian Games 2018 pada 18 Agustus sampai 2 September mendatang bisa bernapas lega. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, mengungkapkan seluruh atlet bakal dibekali uang saku Rp 1 juta per hari.

Jumlah tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada 26 Juli 2018. SK tersebut memperbaharui jumlah besaran uang saku atlet dari Rp 150 ribu per hari menjadi Rp 1 juta per hari.

Besaran uang saku tersebut akan diterima seluruh atlet Asian Games 2018. Contohnya untuk olahraga beregu, selama timnya belum gugur, maka atlet yang tidak bermain juga mendapatkan jumlah uang saku yang sama.

"Perhitungan jumlah uang saku pakai sistem H minus dan H plus. Contohnya sepak bola, selama timnya belum gugur, maka terlepas atlet itu bermain atau tidak, tetap mendapatkan uang saku," kata Gatot kepada wartawan di sela-sela pengukuhan Kontingen Indonesia ke Asian Games 2018, Minggu (5/8/2018).

"Kecuali kalau gugur saat penyisihan. Nanti, tinggal dihitung saja kapan atletnya mulai off-nya," tegas Gatot.