Sukses

Target Emas Asian Games 2018 Jadi Tantangan Kevin / Marcus

Kevin/Marcus siap menjawab harapan di Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Bulutangkis adalah salah satu cabor yang diharapkan bisa menyumbang medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. Harapan itu ada di ganda putra di mana Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang bakal jadi andalan.

Di Asian Games 2018, pemerintah hanya mengharapkan satu medali emas dari bulutangkis. Namun, PBSI tetap memiliki kepercayaan untuk meraih dua emas. Selain ganda campuran, ganda putra jadi sektor yang diharapkan.

Untuk hal ini, peluang Indonesia meraih emas dari Kevin/Marcus cukup besar. Reputasinya dalam sektor ganda putra benar-benar mengesankan. Bahkan, sampai saat ini ia masih berstatus sebagai penghuni peringkat satu dunia.

"Kami sudah terbiasa untuk ditargetkan juara. Kalau buat saya sebagai pelatih, target itu jadi tantangan. Tapi yang menjalankan kan pemain, tergantung pemainnya, bisa enjoy nggak? Bisa mengatasi tekanan ditarget emas atau tidak?" ujar pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, seperti dilansir situs PBSI.

Sayang, ada sedikit kekhawatiran Kevin/Marcus bakal terpeleset di Asian Games 2018. Meski mampu jadi juara Indonesia Open 2018, faktanya pasangan yang terpaut usia empat tahun itu justru menuai kegagalan di Kejuaraan Dunia BWF 2018.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Peringatan Kevin/Marcus

Langkah mereka terhenti di perempat final. Kevin/Marcus takluk 19-21, 18-21 dari ganda putra Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Tentu, kekalahan itu jadi peringatan keras bagi Kevin/Marcus agar tak kembali melakukan kesalahan di Asian Games.

"Hasil di Kejuaraan Dunia memang di luar harapan. Di satu sisi, yang namanya gagal pasti kami kecewa, tapi kami lihat sisi positifnya. Dengan kekalahan itu, tandanya itu peringatan buat kami kalau ada kekurangan atau kelemahan yang harus diperbaiki," kata Herry.

"Kalau soal permainan (Kevin/Marcus) kebaca sih kami sudah sadar sejak lama, karena kan pertandingannya direkam dan dipelajari lawan. Di Kejuaraan Dunia itu banyak faktor yang membuat Kevin/Marcus kalah. Untuk Asian Games, kami memang punya strategi yang agak berbeda, mengantisipasi permainan Kevin/Marcus yang sudah bisa terbaca lawan," ia menambahkan.