Sukses

Bulu Tangkis Asian Games 2018: Hadapi Jalan Terjal, Indonesia Pantang Gentar

PBSI tak gentar menghadapi persaingan pada nomor beregu putra dan putri Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Drawing bulu tangkis beregu Asian Games 2018 berlangsung Kamis (16/8/2018). Baik beregu putra maupun putri, keduanya dipastikan akan menghadapi tantangan berat. Namun, hal itu tak membuat mereka merasa gentar.

Untuk beregu putra bulu tangkis Asian Games 2018, Indonesia memang tinggal menanti lawan di perempat final tanpa harus melakoni pertarungan di 16 besar. Namun, kemungkinan besar mereka akan bertemu dengan India.

India memiliki peluang besar untuk lolos karena mereka hanya menghadapi Maladewa di 16 besar Asian Games 2018. Sedangkan untuk tim putri, mereka akan terlebih dulu menghadapi Hong Kong di 16 besar. Jika lolos, mereka sudah ditunggu Korea Selatan di perempat final.

"Hasil drawing? Sistem drawing berjalan adil. Sistem yang dipakai adil karena ditentukan melalui seeding. Di tim putra, kita seeding kedua, kalau tim putri tidak dapat seeding," kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI.

"Hasil tim putra, ini perjuangan berat untuk semuanya. Karena tim-tim bagus terkumpul di pool bawah. Untuk babak pertama kalau digambarkan, Jepang bertemu Malaysia, Korea berhadapan dengan Thailand. Empat tim tersebut terkumpul dan hanya satu yang ke semifinal," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Paceklik Emas

Skuat beregu putra Indonesia diisi dengan nama-nama top. Sebut saja Jonathan Christie, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, Tontowi Ahmad, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, hingga Mohammad Ahsan yang masih diberi kepercayaan untuk tampil.

Sedangkan tim putri diperkuat Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Liliyana Natsir, Gregoria Mariska Tunjung, hingga Della Destiara Haris. Sekadar catatan, sudah cukup lama beregu putra dan putri Indonesia tak meraih emas Asian Games.

Emas terakhir didapat beregu putra Indonesia pada Asian Games 1998 di Bangkok. Saat itu, beregu putra diperkuat Taufik Hidayat, Ricky Subagja, Candra Wijaya, Hendrawan, Rexy Mainaky, Hendrawan, Budi Santoso, dan Tony Gunawan. Untuk beregu putri, emas terakhir didapat pada Asian Games 1962 di Jakarta.

 

3 dari 3 halaman

Siap Berjuang

"Kalau tim putri, kita tahu karena tidak seeded, hasil keluar itu realitas yang harus dihadapi. Kita berada di pool atas. Pertama, kita sudah harus berjuang menghadapi Hong Kong. Kalau lolos pun bertemu Korea," ungkap Budiharto.

"Jadi, ini yang harus dihadapi. Kita tidak bisa mengeluhkan atau mempertanyakan hasil drawing. Itu adalah fakta yang harus dipersiapkan. Yang penting tim berjuang keras sejak awal," ia menambahkan.