Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengundang masyarakat datang langsung ke Istora Senayan, Jakarta, untuk memberikan dukungan bagi tim bulutangkis Indonesia yang akan berjuang di Asian Games 2018. Menurut Susy, Istora Senayan yang dikenal punya atmosfer fantastis bisa menjadi surga, tapi bisa juga jadi kuburan bagi para pemain tuan rumah.Â
Bulutangkis akan memainkan nomor beregu mulai Minggu (19/8/2018), kemudian setelah itu baru masuk nomor perorangan.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Istora Senayan yang menjadi venue bulutangkis di Asian Games bukan tempat yang asing bagi atlet Indonesia maupun luar negeri. Perhelatan Indonesia Open selalu digelar di tempat tersebut, kecuali pada tahun lalu karena Istora sedang direnovasi untuk Asian Games.Â
Advertisement
Istora dikenal punya atmosfer fantastis karena dukungan luar biasa para suporter Indonesia. Suporter Indonesia dikenal punya energi besar saat memberikan dukungan untuk atlet Indonesia. Di sisi lain, suporter juga terus memberikan tekanan bagi pebulutangkis yang bermain melawan pemain Indonesia.Â
Dukungan besar suporter bisa melecut motivasi para pemain Indonesia. Tapi, terkadang juga berpotensi membuat pemain tertekan. Bahkan, Istora Senayan pernah dianggap angker bagi pemain Indonesia. Fakta tersebut disadari oleh Susy Susanti.Â
"Untuk semua suporter bulutangkis Indonesia, kami mohon dia dan dukungan semangat bagi atlet. Dukungan tersebut sangat dibutuhkan sekali. Tapi, kalau suporter bisa hadir ke Istora, pasti akan jauh lebih baik," kata Susy setelah sesi latihan tim Indonesia, di Istora Senayan, Jumat (17/8/2018).Â
"Istora ini kan fenomenal. Bisa jadi surga atau jadi kuburan bagi pemain Indonesia. Jadi, buat tim Indonesia, dukungan dari masyarakat pasti akan memberikan dampak lebih baik," sambung Susy.Â
Pada perhelatan Indonesia Open 2018 yang digelar di Istora Senayan, tuan rumah bisa meraih dua gelar melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Susy berharap raihan di Indonesia Open bisa terulang pada Asian Games 2018. Apalagi, tim bulutangkis memang ditarget menyumbang dua medali.Â
"Mudah-mudahan apa yang diraih di Indonesia Open, bisa terulang di Asian Games ini," tegas Susy.Â
Â