Sukses

Wushu Berpeluang Rebut Emas di Asian Games 2018

Tim Wushu Indonesia sudah siap tempur di Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta Wushu mengincar medali emas saat pertandingan salah satu seni bela diri ini dipertandingkan pada Asian Games 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Minggu (19/8/2018).Tim wushu Indonesia menurunkan enam atlet sanda (tarung) dan tujuh atlet taolu (seni), kans meraih emas lebih dari satu pun masih terbuka lebar.

Indonesia memiliki atlet-atlet wushu yang menunjukkan prestasi luar biasa di tingkat internasional.Salah satunya Lindswell Kwok yang menjadi langganan peraih emas di beberapa kejuaraan dunia sejak 2009 di nomor Taijiquan.

Lindswell, atlet yang banyak meraih prestasi itu, digadang-gadang mampu mempersembahkan medali emas untuk tim Indonesia di nomor Taijiquan pada Asian Games 2018.

Perempuan kelahiran Medan 24 September 1991 itu telah menyumbangkan emas bagi Indonesia di berbagai ajang bergengsi seperti Asian Games di Incheon Korea Selatan,World Wushu Championship di Rusia pada tahun 2017 dan SEA Games 2017 di Malaysia.

Meskipun meraih banyak prestasi, seperti dilansir antara, Lindswell memang belum pernah mendapatkan medali emas di ajang Asian Games. Di Asian Games Incheon, Korea Selatan empat tahun silam, Lindswell meraih medali perunggu.

Lalu di nomor Daoshu dan Gunshu, Indonesia memiliki Ahmad Hulaefi yang punya sederet prestasi di kancah internasional misalnya meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Wushu 2017 di Rusia dan SEA Games di tahun yang sama.

Karena itu tidak mengherankan apabila Ahmad Hulaefi menjadi salah satu unggulan meraih emas di Asian Games 2018. Ahmad diharapkan dapat memberikan kejutan dengan meraih emas, karena apa pun bisa terjadi dalam sebuah pertandingan.

Selain kedua nama atlet tersebut, ada atlet wushu Indonesia yaitu Edgar Xavier Marvelo yang akan turun di nomor Changquan di Asian Games 2018. Edgar meraih medali perakndi Kejuaraan Dunia Wushu 2017 di Rusia dan meraih perunggu di SEA Games 2017.

Selain itu, ada atlet-atlet Indonesia berprestasi lainnya yang berpeluang meraih medali emas seperti Juwita Niza Wasni yang turun di nomor Nanquan dan Bobie Valentinus Gunawan di nomor Taijiquan. Pada Senin (20/8/2018), Edgar Xavier Marvelo akan turun di nomor Changquan putra yang langsung masuk babak final. Peluang Edgar meraih emas masih terbuka lebar.

 

 

2 dari 3 halaman

Bonus Menanti

Bonus berlipat untuk target besar Asian Games 2018 nampaknya menjadi ajang yang tidak main-main bagi Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). mereka menjanjikan sebuah mobil bagi atletnya yang mampu meraih emas di ajang olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade tersebut.

Persiapan teknis dan nonteknis pun telah dipersiapkan secara matang, termasuk tambahan semangat bagi para atlet berupa bonus mobil.

Ketua Umum PBWI, Airlangga Hartarto mengatakan bonus tersebut merupakan penyemangat bagi para atlet wushu Indonesia untuk fokus dalam meraih juara khususnya agar mampu mendapatkan medali emas.

Bonus itu diluar bonus yang dijanjikan pemerintah Indonesia bagi para atlet yang mampu meraih emas yaitu berupa uang dan diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Tidak mengherankan apabila PBWI menyiapkan bonus tambahan berupa mobil karena cabang olahraga yang berasal dari China itu, menjadi salah satu cabang yang ditargetkan pemerintah Indonesia meraih emas di Asian Games.

Tentu saja dengan asumi bahwa medali emas dari wushu itu menjadi penyumbang target 10 emas kontingen Indonesia di ajang tersebut.

3 dari 3 halaman

Bisa Tiga Emas?

Dalam gelaran Asian Games 2018 ini, PBWI menurunkan enam atlet sanda (tarung) dan tujuh atlet taolu (seni) yang diatas kertas menargetkan satu emas.

Namun Wakil Ketua III PBWI, Bambang Suprianto mengatakan melihat kans di ajang empat tahunan itu, maka tidak menutup kemungkinan tim wushu Indonesia mampu meraih tiga emas.

Persiapan tim wushu Indonesia menghadapi Asian Games 2018 pun tidak main-main. Para atlet telah menjalani pemusatan latihan dan "try out" di China selama empat bulan terakhir.

Pelatih Taolu tim wushu Indonesia, Ahmad Rivai mengatakan pemusatan latihan dan "try out" di China itu memberikan perkembangan yang signifikan bagi atlet wushu Indonesia. Misalnya dalam "try out" para atlet wushu Indonesia berlatih bersama atlet China sehingga secara psikologis membuat atlet Indonesia terbiasa ketika bertanding dengan atlet dari negeri tirai bambu tersebut.

"Kondisi psikologis para atlet terus dipantau tim pelatih meskipun telah berlatih lama di China agar stabil hingga pertandingan berlangsung," kata Rivai.