Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, tidak membuat atlet taekwondo Indonesia, Defia Rosmaniar, grogi. Sebaliknya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru membuat Defia tampil lebih bersemangat hingga akhirnya sukses merebut emas.Â
Defia menjadi penyumbang emas pertama bagi Indonesia. Dia mempersembahkan medali tertinggi itu lewat nomor poomsae individu putri di JCC, Kemayoran, Minggu (19/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Babak final taekwondo nomor poomsae individu putri berlangsung dengan ketat. Di babak pertama, Defia sempat sedikit goyah karena kuda-kudanya yang tidak sempurna.
Namun tak berselang lama, Marjan Salahshouri juga melakukan kesalahan. Setelah melakukan tendangan berputar, posisi Marjan terlihat bergeser karena kuda-kuda yang tidak kokoh. Nilai akhir di babak pertama 8.360-8.620 untuk keunggulan Defia.
Di babak kedua, Defia tampil lebih percaya diri. Seluruh gerakan sulit bisa dilakukan dengan sempurna. Sedangkan Marjan tampak kesulitan dan melakukan setidaknya tiga kali kesalahan.
Dukungan penonton yang terus meneriakkan yel-yel "Indonesia!" membuat Defia semakin bersemangat hingga akhirnya berhasil menuntaskan tugasnya dengan sempurna.
"Perasaannya senang dan bangga. (Kedatangan Presiden) menambah semangat juga karena Bapak Presiden peduli dengan kita. Alhamdulillah tadi Beliau bilang ini medali emas pertama Indonesia," kata Defia usai pengalungan medali, Minggu (19/8/2018).Â
Â
Â
Medali Emas Pertama
Chef de Mission (CdM) Indonesia Komjen Pol Syafruddin bersyukur karena Indonesia sudah berhasil membuka keran medalinya pada Asian Games 2018.
"Saya bertemu (Defia) memberikan beberapa petuah-petuah supaya rileks bahwa harga diri dan martabat bangsa ada di pundaknya. Alhamdulillah sore hari ini medali emas Indonesia pertama. Presiden sangat apresiasi karena di hari pertama Asian Games, Indonesia sudah mempersembahkan 1 emas dan 1 perak," kata Syafruddin kepada wartawan.
Advertisement