Jakarta - Timnas Indonesia U-23Â bakal meladeni Hong Kong dalam laga penutup penyisihan Grup A sepak bola Asian Games 2018 di Stadion tariot, Bekasi, Senin (20/8/2018) malam. Tim Merah-Putih mendapat suntikan penambah semangat dari PSSI.
Bonus spesial bakal disiapkan PSSI buat anak-asuh Luis Mila jika bisa menjadi juara Grup A.
Saat ini Tim Garuda Muda bertengger di posisi tiga klasemen sementara dengan torehan enam poin hasil dari dua kemenangan melawan Laos 3-0 dan Chinese Taipei 4-0. Evan Dimas dkk. berpeluang naik ke posisi puncak jika bisa mengalahkan Hong Kong. Saat ini Palestina yang ada di posisi pertama klasemen hanya unggul dua poin saja. Hong Kong yang ada di bawahnya pun hanya leading sebiji poin.
Advertisement
Hasil pertandingan Timnas Indonesia U-23 Vs Hong Kong tidak memengaruhi peluang lolos ke babak 16 besar. Raihan poin timnas sudah dalam zona aman posisi tiga terbaik.
"PSSI telah memberi motivasi berupa bonus, dan bonus itu sudah kami berikan dari pertandingan melawan Chinese Taipe dan Laos," kata Endri Erawan, manajer Timnas Indonesia U-23.
Endri menolak memerinci berapa besaran bonus buat Timnas Indonesia U-23. Pastinya, bonus tersebut di luar pendapatan uang saku Rp 1 juta per hari yang diberikan KOI buat setiap atlet yang berlaga di Asian Games 2018.
Jika mengacu pada laga uji coba jelang Asian Games 2018, Timnas Indonesia U-23 mengantungi bonus variasi 2,5 hingga 5 juta rupiah. Perinciannya Rp 5 juta buat apresiasi kemenangan, sementara Rp 2,5 juta buat hasil imbang.
Saat pelatnas Asian Games 2018, para pemain diguyur uang saku harian Rp 500 ribu. Pendapatan para pemain timnas, lebih kecil dibanding penghasilan mereka di level klub. Rata-rata penggawa Garuda Muda dibayar kisaran Rp 750 juta hingga Rp 1,5 miliar per musim.
Nominal uang yang didapat pasti akan lebih besar lagi saat event sesungguhnya berlangsung. Apalagi Timnas Indonesia U-23 diberi target berat lolos minimal ke semifinal Asian Games 2018.
Rata-rata pemain Timnas Indonesia U-23 sejatinya mengesampingkan berapa besar bayaran yang didapat saat berlaga di Asian Games 2018.
"Buat saya pribadi membela Timnas Indonesia merupakan sebuah kebanggaan. Tak bisa dibayar berapapun. Saya bangga menjadi warga Indonesia dan ingin mengharumkan negara yang telah memberikan banyak hal bagi saya," ujar Alberto Goncalves, striker naturalisasi Timnas Indonesia U-23.
Â
Terbantu Kejutan Bangladesh
Kemenangan tak terduga Bangladesh atas Qatar pada match day terakhir penyisihan Grup B Asian Games 2018 berdampak luas, terutama untuk Timnas Indonesia U-23.
Sebelum Bangladesh mencatatkan kemenangan 1-0 atas Qatar pada pengujung pertandingan (menit 90+3) di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu malam (19/8/2018), Timnas Indonesia U-23 harus mengalahkan Hong Kong pada laga terakhir penyisihan Grup A, Senin (20/8/2018).
Jika gagal menang, hasil imbang atas Hong Kong masih memungkinkan buat Tim Garuda Muda melaju ke fase gugur, namun bergantung pada hasil pertandingan di grup lain, karena Hansamu Yama dkk. bakal masuk kandidat empat tim berperingkat tiga terbaik.
Namun, selepas Bangladesh menang, konstelasi berubah. Timnas Indonesia U-23, yang hingga laga ketiga mengemas enam poin, di atas angin dan bahkan dipastikan melaju ke 16 besar, setidaknya dengan status satu di antara empat tim berperingkat tiga terbaik.
Hanya, poin Timnas Indonesia U-23 tidak dihitung enam, melainkan tiga. Hal itu mengacu pada aturan, hasil pertandingan melawan tim paling buncit di Grup A tak masuk hitungan lantaran jumlah peserta di Grup A lebih banyak (lima tim) ketimbang kontestan lain penghuni Grup B hingga F (empat tim).
Alhasil, Tim Garuda Muda hingga Minggu malam, mengemas poin tiga dengan memasukkan delapan gol dan kebobolan dua gol. Statistik itu sudah cukup bagi tim asuhan Luis Milla untuk meraih tiket ke fase gugur.
Dalam klasemen tim peringkat ketiga terbaik hingga Minggu malam, dengan statistik itu, Timnas Indonesia U-23 berada di puncak.
Menyusul di bawahnya ada Uni Emirat Arab (UEA) dan Pakistan, yang juga sama-sama mengoleksi poin tiga namun kalah selisih gol. UEA punya selisih gol plus satu, sedangkan Pakistan minus enam. Di peringkat keempat, atau batas aman lolos ke 16 besar, bercokol Thailand, dengan poin dua.Â
Advertisement