Jakarta - Timnas Indonesia U-23 menutup babak penyisihan grup Asian Games 2018 dengan kemenangan 3-1 atas Hong Kong pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018) malam WIB. Kemenangan ini membuat Garuda Muda melaju ke babak 16 besar dengan tiket juara Grup A.
Tak hanya lolos ke babak 16 besar, Timnas Indonesia U-23 juga tercatat sebagai tim terproduktif sepanjang penyisihan grup. Sebanyak 11 gol dicetak Hansamu Yama dkk dalam empat laga yang membuat kolektivitas gol Timnas Indonesia U-23 sejajar dengan raihan China.
Pada babak selanjutnya, Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018). UEFA merupakan tim peringkat tiga terbaik Grup C.
Advertisement
Laga melawan UEA diyakini bakal berlangsung ketat karena tim tersebut berasal dari negara Timur Tengah. Seperti diketahui, selama diasuh Luis Milla, Timnas Indonesia U-23 belum pernah menang lawan tim-tim dari Timur Tengah.
UEA bakal menjadi negara Timur Tengah yang akan dihadapi Timnas Indonesia U-23 bersama Luis Milla. Sebelumnya, mereka sudah menghadapi Suriah, Bahrain, dan Palestina.
Pada 16 November 2017, Timnas Indonesia U-23 takluk 2-3 dari Suriah di Stadion Wibawa Mukti. Ketika itu, mereka sempat mampu bersaing dan mengimbangi Suriah dengan skor 2-2 sampai turun minum, namun pada babak kedua harus mengakui kekalahan setelah Abd Al-Rahman mencetak gol pada menit ke-53.
Sementara itu, Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Bahrain pada laga bertajuk PSSI Anniversary Cup di Stadion Pakansari pada 27 April 2018. Ketika itu, Timnas Indonesia U-23 kebobolan gol cepat yang dicetak Mohammed Marhoon pada menit kelima.
Pertemuan terakhir Timnas Indonesia U-23 melawan tim asal Timur Tengah terjadi di Asian Games 2018. Stefano Lilipaly dkk harus menyerah 1-2 dari Palestina pada laga matchday kedua Asian Games 2018.
Sadar punya rapor merah lawan tim Timur Tengah, Luis Milla tak ingin gegabah. Pelatih asal Spanyol itu yakin Timnas Indonesia U-23 bakal mendapatkan perlawanan sengit dari UEA pada laga 16 besar Asian Games 2018.
"Soal Uni Emirat Arab, saya tidak tahu permainan mereka seperti apa. Akan tetapi, saya bisa membayangkan kalau mereka adalah tim yang kuat dan tim dengan budaya sepak bola yang kental," ucap Luis Milla.
Ancaman Fisik dan Bola Udara
Sama seperti tim-tim Timur Tengah lainnya, Uni Emirat Arab memiliki pemain dengan kualitas fisik tangguh dan postur tubuh tinggi. Hal ini tentu saja menjadi sinyal bahaya buat Timnas Indonesia U-23.
Bermain dari sektor sayap tentu saja bakal berbahaya. Apalagi sekadar mengandalkan umpan-umpan silang yang selama ini jadi ciri khas Luis Milla.
UEA tentu saja memiliki bek-bek yang tinggi dan tangguh. Para barisan pertahanan UEA tentu saja bakal memenangi bola-bola udara. Pelatih Luis Milla tentu saja harus mencoba skema lain yakni melakukan serangan dari lini tengah sembari mengandalkan pemain lincah.
"Saya masih akan mengandalkan permainan dari sektor sayap dan mengajak lawan berlari agar mereka kelelahan. Ketika nanti lawan sudah lelah, maka lini pertahanan bakal terbuka," kata Luis Milla ketika ditanya soal efektivitas bermain dari sektor sayap.
"Dengan begitu maka alur serangan dari lini tengah bakal bisa dilakukan. Ketika itu tak berhasil, maka kami akan mengulangi lagi dari sektor sayap," ucap pelatih asal Spanyol itu.
Timnas Indonesia U-23 wajib mewaspadai penyerang Uni Emirat Arab, Zayed Alameri pada pertandingan nanti. Seperti diketahui, pemain 21 tahun itu sudah mencetak dua gol di Asian Games 2018.
Advertisement