Jakarta - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengaku masih di bawah performa terbaiknya meski berhasil melaju ke final Asian Games 2018.
Jonatan bersua wakil Jepang, Kenta Nishimoto, dalam semifinal Asian Games 2018, di Istora Senayan, Senin (27/8/2018). Namun, sosok 20 tahun itu harus bersusah payah untuk melaju ke babak pamungkas.
Baca Juga
Kurnia Meiga Berpendapat Timnas Indonesia Tak Butuh Naturalisasi Emil Audero Mulyadi, Ini Alasannya
Pengamat: Keberhasilan Timnas Indonesia Mengalahkan Filipina di Piala AFF 2024 Bergantung pada Lini Tengah
Mauro Zijlstra, Penyerang Berdarah Bandung Ini Dikabarkan Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Setelah menang 21-15 pada gim pertama, Jonatan menelan kekalahan dalam gim selanjutnya. Namun, dia mampu bangkit dan berhasil mengalahkan Kenta 21-19 dalam gim ketiga.
Advertisement
Jonatan menganggap Kenta bukan lawan yang mudah dikalahkan. Menurut sosok yang kerap disapa Jojo itu, pebulu tangkis Jepang tersebut juga tampil lepas sepanjang pertandingan.
"Kenta bermain cukup bagus. Dia bermain tanpa beban dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kenta juga menerapkan strategi dengan tepat," kata Jonatan setelah pertandingan.
"Saya justru berada di bawah performa dari gim pertama sampai kedua. Namun, pada gim ketiga saya mendapat banyak bantuan dari Tuhan, sehingga saya bisa memenangi pertandingan," lanjut Jonatan Christie.
Sumber: Bola.com