Sukses

Asian Games 2018: Final Sepak Takraw, Malaysia Minta Indonesia Berbaik Hati

Indonesia bersua Malaysia di final sepak takraw putra di Asian Games 2018.

Liputan6.com, Palembang - Cabang olahraga (cabor) sepak takraw di Asian Games 2018 kembali mempertemukan Indonesia dan Malaysia. Sebelumnya, kedua negara ini pernah bertemu di laga cabor sepak takraw Sea Games 2017.

Dalam peringkat perolehan medali emas, Malaysia yang hanya mendapatkan tiga medali emas dari nomor Men’s Master dan Women’s Trio di cabor Bowling serta nomor Women’s Single di cabor Squash.

Chef de Mission and Deputy President of The Olympic of Malaysia, Dato’ Seri Abdul Azim Mohd Zabidi, mengatakan peluang untuk Malaysia bertengger di posisi teratas di Asian Games 2018 masih besar.

"Target belum tercapai, tapi peluang masih ada dan pintu belum tertutup. Seperti Sepak Takraw, Insyaallah kalau Indonesia baik hati, bagilah sedikit dengan Malaysia. (Indonesia) sudah banyak emas,” ujarnya saat menggelar pers conference di MPC Asian Games 2018 di Jakabaring Palembang, Senin (27/8/2018).

Pada hari Selasa (28/8/2018), Indonesia akan bertanding dengan Malaysia di nomor regu putra, untuk memperebutkan medali emas. Jika Malaysia mengalahkan Indonesia, ini akan menjadi medali emas pertama di cabor Sepak Takraw Asian Games 2018.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di sini

2 dari 3 halaman

Negara Serumpun

Untuk laga besok, dia berharap tidak ada kekacauan, karena dua negara serumpun bertanding memperebutkan medali emas.

"Memang biasanya suasananya tegang, itu karena (Malaysia dan Indonesia) seperti kakak-adik. Kalau tidak, pasti tidak tegang. Saya berharap semua bisa dikawal dan bisa bermain dengan aman," katanya.

Malaysia juga menargetkan bisa menambah medali emas di cabor bowling dan skateboard. Jika itu terjadi, Palembang akan menjadi tempat bersejarah bagi Malaysia.

3 dari 3 halaman

Sangat Berbeda

Meskipun serumpun, namun nasib para atlet Indonesia dan Malaysia sangat berbeda. Pemerintah Indonesia menjanjikan bonus uang tunai miliaran rupiah bagi atlet peraih emas. Ternyata ini tidak berlaku bagi Malaysia.

"Malaysia sekarang di bawah pemerintahan baru, belum mengeluarkan pernyataan untuk bonus peraih emas. Jika pemerintahan lama, mungkin sudah ada pemberitahuan bonus tersebut," ujarnya. (Nefri Inge)