Jakarta - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mengaku memetik pelajaran berharga dari kekalahan di finaln bulutangkis perorangan Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). Â
Fajar/Rian gagal meraih medali emas Asian Games 2018 setelah takluk 1-2 dari sesama ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pada pertandingan yang berlangsung selama 51 menit itu, Fajar/Rian menyerah 21-13, 18-21, 22-24.
Baca Juga
Keren Banget! 3250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025 di Sydney
Tiga Alasan Gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Kurang Tajam, STY Belum Temukan Solusi!
Timnas Singapura Harus Pindah ke Stadion Jalan Besar untuk Semifinal Piala AFF 2024, Ini Alasannya
Pada gim penentuan, sebenarnya Fajar/Rian sempat unggul lima angka. Namun, Kevin/Marcus tak menyerah dan terus menggempur Fajar/Rian hingga akhirnya meraih kemenangan.
Advertisement
Kerja keras itu mendapatkan apresiasi dari Fajar/Rian. Menurut Fajar, Kevin/Marcus punya semangat juang dan mental juara yang patut ditiru.Â
"Menurut saya pribadi melihat Kevin/Marcus itu istimewa dalam segi semangat juangnya. Berapapun mereka ketinggalan poin pasti terus semangat. Seperti tadi, kami sudah unggul 16-11 pada gim ketiga dan mereka tetap gigih terus berjuang. Itulah yang harus ditiru dari mereka," kata Fajar setelah pertadingan.
Adapun Rian terkesan dengan mental juara yang dimiliki Kevin/Marcus. Menurut Rian, ganda putra ranking satu dunia itu tak kenal lelah untuk berjuang sampai pertandingan berakhir.
"Mereka itu mental juaranya ada. Tertinggal berapa pun pasti mereka tetap akan berusaha maksimal," ucap Rian.
Kemenangan ini membuat tim bulutangkis Indonesia mengumpulkan dua emas, satu perak, empat perunggu dari Asian Games 2018. Ini menjadi prestasi lebih baik daripada edisi empat tahun lalu di Incheon, Korea Selatan.