Jakarta - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 setelah mengalahkan wakil Chinese Taipei, Chou Tien Chen, melalui laga rubber game; 21-18, 20-22, dan 21-15. Prestasi Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, menjadi sinyal kebangkitan tunggal putra Indonesia.
Sepeninggal Taufik Hidayat pada 2013, tunggal putra Indonesia seakan mati suri. Tak ada sosok yang mampu membuat nomor tersebut menjadi andalan Indonesia di pentas bulu tangkis dunia.
Baca Juga
Kurnia Meiga Berpendapat Timnas Indonesia Tak Butuh Naturalisasi Emil Audero Mulyadi, Ini Alasannya
Pengamat: Keberhasilan Timnas Indonesia Mengalahkan Filipina di Piala AFF 2024 Bergantung pada Lini Tengah
Mauro Zijlstra, Penyerang Berdarah Bandung Ini Dikabarkan Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Padahal, bersama Taufik Hidayat dan para pendahulunya seperti Rudy Hartono dan Liem Swie King, tunggal putra Indonesia sempat diperhitungkan negara-negara pesaing. Hal itu tak terlepas dari menterengnya prestasi atlet Indonesia dari nomor tersebut.
Advertisement
Hingga akhirnya penantian panjang tunggal putra akan gelar prestisius akhirnya berakhir. Pada Selasa, 28 Agustus 2018, ketika Indonesia menggelar Asian Games 2018, seluruh Istora Senayan dibuat gegap gempita menyambut sang juara baru, Jonatan Christie.
Atlet berusia 20 tahun itu mengembalikan nama baik tunggal putra setelah 12 tahun tak merengkuh gelar di ajang Asian Games. Keberhasilan Jojo lantas disambut antusias oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Memang dari kemarin pelatih juga berpesan, kalau ini kesempatan, jarang juga main di indonesia. Jadi, sebisa mungkin dan semaksimal mungkin untuk manfaatkan kesempatan ini," kata Jojo.
Asian Games 2018 tentu saja barulah awal bagi Jonatan Christie. Kini, Jojo harus segera mempersiapkan diri untuk melanjutkan kebangkitan tunggal putra di Olimpiade 2020. Sebab, nomor ini belum lagi menyumbang medali Olimpiade sejak 2004 ketika dipersembahkan Taufik Hidayat.
"Ini telah berakhir, terima kasih untuk dukungannya. Saya akan naik ke podium sebagai juara. Namun, ketika saya turun saya bukan juara lagi, kami harus berjuang lagi dari awal," tegas Jonatan Christie usai pengalungan medali emas Asian Games 2018.
Idola Kaum Hawa
Tak hanya medali emas yang didapat Jonatan Christie di Asian Games 2018, parasnya yang tampan juga membuat dirinya mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat, yang mayoritas kaum hawa. Sejak turun membela tim beregu putra di Asian Games, dukungan dan teriakan kaum hawa kerap menggema di Istora Senayan kala Jojo bertanding.
Hal itu seakan menambah energi khusus buat Jojo untuk mengalahkan lawannya. Puncaknya adalah, selebrasi buka kaus yang dilakukan Jojo belakangan ini pun menyita perhatian.
Jojo pada Asian Games 2018 memiliki kebiasaan untuk melepaskan kaosnya sembari berteriak ke udara untuk meluapkan kebahagiaannya. Hal itulah yang selama ini dinanti dan ditunggu-tunggu kaum hawa.
Maklum, untuk ukuran pria dewasa, Jojo memiliki bentuk tubuh yang atletis. Perutnya yang kotak-kotak seakan menambah keseruan khusus di area bulu tangkis.
Menanggapi hal itu, Jojo punya alasan sendiri. Menurut dia, selagi sikapnya yang berselebrasi membuka kaus membuat masyarakat (wanita) bahagia, dia tak masalah.
"Sebenarnya saya juga tidak tahu sih kenapa (wanita meneriakinya). Akan tetapi, ya kalau itu bisa membuat orang bahagia ya sudah," ucap Jojo.
"Tapi ya itu spontan saja karena ekspresi saya kan ini Asian Games, dan baru pertama kali main, dan bisa meraih juara itu ya spontan saja. Jadinya tuh benar-benar apa yang tekanan ini tuh bisa keluar saja sih," ujar Jojo.
Terlebih, di atas segala kontroversi buka baju yang dilakukan Jonatan Christie, publik tentu tak akan mempermasalahkannya. Sebab, masyarakat Indonesia sudah tahu seorang Jojo adalah peraih medali emas Asian Games 2018 yang akan mengembalikan nama baik tunggal putra di bulu tangkis.
Sumber: Bola.com
Advertisement