Jakarta - Ketua Asosiasi E-Sport Indonesia, Eddy Lim, menyambut baik animo masyarakat Indonesia terhadap E-Sports yang berstatus eksebisi di Asian Games 2018. Eddy Lim pun menyebut, ada dua syarat untuk menjadi atlet eSports.
Berhubung eSports merupakan olahraga yang menguras stamina, Eddy Lim menilai orang-orang yang ingin berkecimpung di olahraga ini harus mempunyai kemampuan fisik. Sebab kalau fisik prima, atlet bisa berkonsentrasi penuh selama pertandingan.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
"Mereka kan sekarang atlet, jadi mereka harus harus memeras otaknya kalau bisa sampai 110 persen. Untuk itu, dibutuhkan fisik yang prima,"Â kata Eddy Lim kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Advertisement
"Jadi, untuk kedepannya yang sedang kami canangkan kepada gamers-nya adalah bukan bagaimana berlama-lama main game melainkan pada latihan fisik, karena itu penting," lanjutnya.
Selain fisik, Eddy Lim menilai syarat kedua yang harus dimiliki atlet eSports adalah kemampuan matematika yang baik. Sebab, dengan memiliki aspek tersebut bisa mengasah cara berpikir sang atlet.
"Kami sedang memberi tahu mereka kalau jadi atlet eSports bukan hanya sekadar main game-nya. Melainkan cara berpikirnya. Selain fisik, pelajaran matematika itu penting. Agar atlet bisa berpikir logis," ucap Eddy Lim.
Pada ajang eksebisi di Asian Games 2018, eSports mempertandingan enam nomor yang diikuti 18 negara. Game-game yang dipertandingkan antara lain Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan StarCaft II.
Sumber: Bola.com