Sukses

Asian Games 2018: Raih Perunggu, Dwi Rahayu Pitri Tetap Senang

Di laga semifinal Asian Games 2018, Dwi Rahayu Pitri harus mengakui keunggulan petenis Taiwan

Liputan6.com, Jakarta Cabang olahraga (cabor) soft tenis gagal membawa pulang medali emas Asian Games 2018. Petenis tunggal putri Dwi Rahayu Pitri harus mengakui kemenangan petenis Taiwan, Chuling Cheng, di laga semifinal di Count Center Venue Tennis Center, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Meski begitu, perolehan medali perunggu di Asian Games 2018 ini cukup membuat Dwi Rahayu merasa senang. Apalagi, awalnya pelatih tidak menargetkan perolehan medali apa pun di nomor pertandingan ini.

“Targetnya medali emas buat tunggal putra, target putri tidak ada. Tapi saya sendiri menargetkan bisa masuk semifinal dan terwujud,” katanya.

Peraih medali perunggu di nomor Mix Double Tennis pada laga Asian Games 2014 di Korea ini akan terus berupaya untuk mendapatkan medali emas di nomor pertandingan lainnya.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

2 dari 2 halaman

Ubah Strategi

Di laga semifinal Asian Games 2018, Dwi Rahayu sempat memimpin pertandingan dengan skor 2-1. Namun, saat petenis lawan mengubah strategi, Ayang merasa kewalahan menghadapinya.

“Saat pelatihnya mengarahkan lawan untuk ubah strategi, saya melihat permainannya berubah. Lawan sering melempar volley, saya kehilangan poin di volley kiri, tidak tahu kenapa bisa begitu,” katanya kepada Liputan6.com.

Lawannya yang masuk ke babak final, ternyata harus merasakan kekalahan serupa saat menghadapi petenis Jepang, Noa Takahasi. Chuling Cheng harus puas berada di peringkat kedua dengan perolehan medali perak, saat Noa Takahashi memimpin pertandingan hingga skor akhir 4-3. (Nefri Inge)