Sukses

Komentar Son Heung-min tentang Perbedaan Posisi Main di Timnas Korsel U-23 dan Tottenham

Apa kata Son Heung-min perihal posisi barunya di Timnas Korea Selatan U-23 yang berbeda dari posisinya di Tottenham Hotspurs?

Jakarta - Timnas Korea Selatan U-23 memastikan tampil di final sepak bola putra Asian Games 2018 melawan Jepang. Korsel tampil di final setelah mengalahkan Vietnam 1-3 di semifinal (29/8/2018). Pada pertandingan itu, ada yang berbeda dari posisi pemain bintang Korsel, Son Heung-min.

Saat melawan Vietnam, Son Heung-min tak bermain penuh. Ia ditarik pelatih Kim Hak-bum pada menit ke-72 saat skor sudah 3-1 untuk keunggulan the Taeguk Warriors.

Kim sengaja menarik Son untuk menghemat tenaganya karena tak bisa dimungkiri, ia jadi andalan di lini tengah Timnas Korea Selatan U-23.

Namun, selama Asian Games 2018, Son tak selalu menghuni posisi favorit yang biasa diperankannya ketika gabung klubnya, Tottenham Hotspur, atau di Timnas Korsel senior.

Alih-alih bermain di posisi penyerang atau penyerang sayap, Kim Hak-bum menempatkan Son di tengah. Ketika melawan Vietnam, Kim menerapkan skema 4-2-3-1.

Son jadi gelandang serang berada di belakang Hwang Ui-jo serta sektor sayap ditempati Lee Seung-woo dan Hwang Hee-chan.

Perubahan posisi itu sedikit banyak memengaruhi peluang Son untuk mencetak gol. Sepanjang Asian Games 2018 ini, ia baru mencetak satu gol, yang jadi gol tunggal kemenangan 1-0 saat melawan Kirgizstan di penyisihan Grup E (20/8/2018).

Namun, sebagai gantinya, di posisi barunya ini ia lebih sering jadi pengumpan andal. Gol kedua Korsel yang dicetak Hwang Ui-jo, lahir dari umpannya. Saat menang 4-3 atas Uzbekistan di perempat final (27/8/2018), pemain 26 tahun itu menyumbang dua assist untuk lahirnya gol-gol the Taeguk Warriors. 

Kim Hak-bum menegaskan ia tak memedulikan berapa gol yang dikoleksi Son Heung-min saat ini. Bagi pelatih berusia 58 tahun itu, yang terpenting dari Son bukanlah koleksi gol.

"Son itu mentor pemain kami dan dia pemain penting di tim kami. Dia bisa main di semua posisi, apakah di tengah atau di posisi sayap. Dia pemain yang bisa jadi andalan, dan kami bisa menempatkannya di mana saja," jelas Kim.

2 dari 2 halaman

Tak Peduli

Son Heung-min juga tak berkeberatan dengan perubahan posisinya di Timnas Korea Selatan U-23 dibandingkan di Tottenham. Begitu juga dengan koleksi golnya yang minim di Asian Games 2018.

"Ada banyak pemain yang mencetak gol, ketimbang saya. Saat saya turun ke tengah, itu menciptakan ruang buat pemain lain. Lantaran insting mencetak gol Hwang sedang di puncak, saya lebih baik mengumpan padanya dan dia yang mencetak gol," tuturnya seperti dikutip dari Yonhap.

Strategi itu terbukti berhasil, setidaknya memberi kejutan pada tim lawan, seperti yang dialami kubu Vietnam.

Pelatih Timnas Vietnam U-23, Park Hang-seo, mengaku terpaksa mengubah taktik timnya di babak kedua, setelah di babak pertama permainan tim asuhannya tak berjalan baik.

Satu di antara alasannya, karena keberadaan Son di tengah, bukan di sektor sayap seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Untuk mengatasinya, di babak kedua, Park mengubah komposisi lini belakangnya dari semula tiga bek menjadi empat bek.

"Saya ingin bermain cerdas. Saya tak peduli posisi di mana saya bermain. Jika kami bisa berkorban untuk tim dan untuk rekan satu tim, kami akan mendapat hasil bagus," kata Son.

Sumber: Bola.com