Jakarta - Pelari Indonesia, Fadlin, puas dengan pencapaian medali perak Asian Games 2018. Menurut Fadlin, medali tersebut menjadi persembahan terakhirnya sebagai atlet.
Fadlin bersama tim estafet 4x100 meter putra Indonesia berhasil meraih medali perak pada perlombaan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (30/8/2018) malam WIB. Pada perlombaan tersebut, Fadlin diplot sebagai pelari pertama.
Baca Juga
Masih dalam Tahap Coba-coba dan Lakukan Eksperimen, Pendekatan Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 Jadi Sorotan
Timnas Indonesia Pastikan Menjamu Bahrain di SUGBK Pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Legenda Persebaya Ungkap Cara Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026: Kemenangan atas Bahrain dan China Jadi Poin Penting
Fadlin kemudian mengoper tongkat estafet kepada Lalu Muhammad Zohri. Sebagai pelari kedua, Lalu kemudian berlari dan mengoper kembali tongkat pada Eko Rimbawan. Adapun Eko langsung mengoper tongkat pada Bayu Kertanegara, yang mampu finis dengan catatan waktu 38.77 detik.
Advertisement
"Memang sejak awal saya sudah mengatakan Asian Games 2018 menjadi perlombaan terakhir yang saya ikuti untuk Indonesia. Saya mengakhirinya dengan sempurna," kata Fadlin.
Setelah Asian Games, Fadlin sudah memiliki rencana untuk melanjutkan masa depannya. Fadlin mengaku tertarik untuk berkarier di dunia kepelatihan atletik di bawah naungan PB PASI.
"Untuk kelanjutan masa depan saya, ke depan mungkin ada rencana jadi asisten atau pelatih. Mungkin PB PASI bisa menggunakan jasa saya," ucap atlet asal Nusa Tenggara Barat itu sembari tertawa.
Medali perak Asian Games 2018 menjadi penutup karier sempurna buat Fadlin. Sebelumnya, prestasi terbaik atlet berusia 38 tahun itu adalah medali emas SEA Games 2011, medali perak SEA Games 2017, dan medali perunggu SEA Games 2013 dan 2015 bersama tim estafet Indonesia.
Sumber: Bola.com