Liputan6.com, Jakarta - Detak jantung Son Heung Min berdegup kencang. Malam ini akan menjadi penentu kariernya di sepak bola. Gelandang Korea Selatan (Korsel) U-23 itu terancam mengikuti wajib militer (wamil) di negaranya. Satu-satunya cara untuk menghindari kebijakan itu ialah memenangi Asian Games 2018.
Baca Juga
Advertisement
Son bakal berusaha mati-matian untuk membawa Korsel mengalahkan Jepang pada final Asian Games 2018 cabang olahraga (cabor) sepak bola di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (1/9/2018).
"Kami sempat kesulitan sejak babak grup, tetapi kami tahu betapa pentingnya laga ini," ujar Son pada konferensi pers sebelum pertandingan.
"Kami sudah bersiap dengan baik. Untuk pertandingan besok (hari ini –Red), kami harus memulai dengan baik dan akan menunjukkan yang terbaik untuk memenangi laga," katanya menambahkan.
Son terancam mengikuti wamil di Korsel kalau gagal meraih medali emas Asian Games 2018. Pemerintah Negeri Ginseng itu mewajibkan setiap pria berusia 19 - 35 tahun untuk menaati peraturan tersebut. Kalau tidak, hukumannya adalah mendekam di balik jeruji besi.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Percaya Diri
Meski dihadapi dengan hari penentuan, Son mengaku santai. Kapten Korsel itu menilai Jepang layak bertemu dengan negaranya di partai puncak.
"Situasinya normal seperti saat menyiapkan setiap laga, ini final dan saya tak sabar melawan Jepang. Mereka layak masuk final," imbuh Son.
Advertisement
Enggan Remehkan Jepang
Di atas kertas, Korsel lebih diunggulkan dibanding Jepang. Pasalnya, Korsel dihuni berderet pemain berpengalaman, seperti Son. Hanya saja, eks Bayer Leverkusen itu menolak untuk menganggap remeh Jepang.
"Saya pikir kondisi Jepang tidak berbeda dibandingkan kami. Kami siap dengan laga besar besok, saya dalam kondisi bagus," ucap Son.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini