Jakarta - Misi tercapai. Begitulah padanan kalimat yang tepat untuk menggambarkan liku-liku kiprah Son Heung-min di Asian Games 2018 bersama Timnas Korea Selatan U-23 2018.
Datang ke Indonesia untuk mempertahankan medali emas sekaligus mencari solusi atas keharusan menjalani wajib militer (wamil), Son Heung-min akhirnya mendapatkan keduanya.
Baca Juga
Instagram Bahrain Diserbu Netizen Indonesia usai Umumkan Skuad untuk Melawan Jepang dan Indonesia, Ditunggu Kehadirannya di GBK!
Akan Jadi WNI, Dean James yang Bersinar di Liga Belanda Bercita-cita Ingin Bermain di Premier League
Dean James Bagikan Cerita Sebelum Bergabung dengan Timnas Indonesia: Punya Kenangan di Ajax yang Sulit Dilupakan
Diyakini, tak akan ada lagi "rintangan" wamil yang bagi beberapa kalangan dianggap sebagai momok, sehingga kelanjutan karier sepak bola internasional kapten Timnas Korea Selatan U-23 itu diyakini berjalan mulus.
Advertisement
Seperti diketahui, raihan itu membuat Son Heung-min bisa terhindari dari keharusan menjalani wajib militer (wamil) hingga dua tahun lamanya menjadi hanya sekitar empat pekan latihan dasar militer.
Ia tak perlu menunda wamil setidaknya hingga karier sepak bolanya memasuki masa senja, yang kadang dianggap sebagai alasan menghindari wamil, atau bahkan pindah klub militer di Korsel atau klub K3 League agar tetap bisa bermain selagi menjalani wamil.
Tak heran, setelah memastikan kemenangan 2-1 atas Jepang pada partai final Asian Games 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (1/9/2018), Son sungguh terlihat bergembira.
Bahkan, seperti dilansir dari Yonhap, Son terlihat kehilangan kata-kata untuk menggambarkan perasaan dan emosinya sesudah pertandingan yang berjalan hingga perpanjangan waktu itu.
Ia lantas mendedikasikan medali emas itu kepada seluruh fan yang mendukung perjuangan Timnas Korea Selatan U-23 di Indonesia, juga suporter yang ada di rumah, di Korea Selatan.
"Kalungan medali emas ini ada di leher saya, namun sesungguhnya ini milik masyarakat," kata pemain 26 tahun itu.
Pertarungan selama 120 menit juga jadi momen mengesankan Son. Bahkan, sepanjang 30 menit dalam babak perpanjangan waktu, disebut Son sebagai "30 menit paling tak terlupakan" dalam kehidupannya.
"Kami memasukkan dua gol namun juga kebobolan satu gol. Hal itu mengingatkan pada saya pada fakta bahwa apa pun bisa terjadi dengan cepat di sepak bola," ujarnya.
Son Heung-min juga mengucapkan terima kasih pada rekan satu tim hingga kalangan suporter. "Saat saya melihat suporter mengibarkan bendera kami di tribune saat akhir pertandingan, saya sangat berterima kasih.
Sumber: Bola.com
Berita video kecepatan lari Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara pada nomor lari estafet 4x100 meter berbuah medali perak untuk Indonesia di Asian Games 2018.