Sukses

Jadi Tuan Rumah Asian Games 2022, Tiongkok Diminta Belajar dari Indonesia

Asian Games 2022 berlangsung di Hangzhou.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Indonesia pada edisi 2018, tanggung jawab untuk jadi tuan rumah Asian Games akan diserahkan kepada Tiongkok. Ya, mereka adalah tuan rumah untuk Asian Games 2022 di Hangzhou.

Indonesia sendiri sejatinya tak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri jadi tuan rumah Asian Games 2018. Komite Olimpiade Asia (OCA) baru memutuskan bahwa Indonesia resmi jadi tuan rumah Asian Games 2018 pada 25 Juli 2014. Dan pada prakteknya, Inasgoc dan semua pihak baru aktif mulai bekerja sejak Maret 2016.

Menyiapkan event sebesar Asian Games dalam waktu dua tahun lebih jelas jadi pekerjaan besar. Namun, Indonesia melalui Inasgoc membuktikan bahwa minimnya waktu tak jadi penghalang. Kini, banyak pihak yang memberikan pujian untuk suksesnya Indonesia sebagai tuan rumah.

Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach pun jadi salah satu pihak yang memberikan pujian menyusul kesuksesan Asian Games 2018. Dan ia menilai hal tersebut akan membuat tekanan bagi Tiongkok yang jadi tuan rumah Asian Games 2022.

"Untuk tuan rumah selanjutnya (Hangzhou, Asian Games 2022) saya pikir tak akan mudah seiring kesuksesan Asian Games 2018. Tapi, jangan membandingkan untuk setiap negara. Setiap edisi harus memiliki keunikan tersendiri yang merefleksikan kultur dari negaranya masing-masing," ujar Bach.

2 dari 2 halaman

Pembelajaran

Bach menilai Tiongkok memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri dibandingkan dengan waktu yang dimiliki Indonesia. Ia pun meminta agar Hangzhou untuk belajar dari Jakarta yang menggelar banyak pertandingan Asian Games 2018.

Menurut Bach, Jakarta memiliki cara yang bagus untuk ditempuh. Yang dimaksud Bach adalah memanfaatkan fasilitas yang ada, mengerahkan publik untuk datang ke venue, tidak hanya menunggu masyarakat untuk datang.

"Kami melihat hal yang cerdas dalam hal ini. Ini sangat terorganisir. Dan Tiongkok bisa belajar dari Asian Games kali ini. Apalagi Tiongkok memiliki banyak waktu jika dibandingkan Indonesia," Bach menegaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: