Sukses

Naik Peringkat, Bonus, dan Atlet Indonesia

Sudah sepekan ajang olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018 telah usai digelar di Jakarta dan Palembang.

Liputan6.com, Jakarta Sudah sepekan ajang olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018 telah usai digelar di Jakarta dan Palembang. Tak hanya sukses sebagai tuan rumah, Indonesia dianggap sukses pula dalam perolehan emas.

Indonesia menempati posisi 4 dalam perolehan emas dalam ajang Asian Games 2018. Hal itu terlihat saat Indonesia berhasil mengumpulkan 31 medali emas.

Atas prestasi tersebut, dilansir Bola.com, Indonesia masuk jajaran 10 besar negara tersukses sepanjang sejarah Asian Games.

Menjadi negara tuan rumah Asian Games 2018 berdampak langsung pada prestasi yang diraih Indonesia. Kontingen Indonesia berhasil meraih 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 perunggu. Pencak Silat menjadi cabang olahraga terbanyak yang menyumbang medali emas yakni 14 keping.

Tambahan 31 medali emas di Asian Games 2018 membuat Indonesia melejit dalam daftar peolehan medali Asian Games sepanjang sejarah. Koleksi medali emas Indonesia saat ini menyentuh angka tiga digit alias 112 keping emas.

Sementara itu, China masih menjadi negara Asia tersukses di Asian Games. Tambahan 132 medali emas di Jakarta dan Palembang membuat China kini mengoleksi 1487 keping emas.

Bonus cepat

Atas prestasi itu, para atlet mendapatkan bonus dari pemerintah. Tak hanya mereka yang meraih medali, pemerintah juga memberikan bonus buat para pelatih dan official hingga yang gagal menyumbangkan medali.

Peraih medali emas pertama Indonesia Defia Rosmaniar dari cabang taekwondo memuji pemberian bonus untuk atlet Asian Games yang cepat dari pemerintah.

"Ini cepat banget, belum penutupan langsung dapat, biasanya sebulan setelahnya baru dapat, kepedulian pemerintah untuk atlet Indonesia," kata Defia.

Dari bonus yang diterima, Defia berencana membuka tempat latihan taekwondo dari bonus tersebut.

Tak hanya Defia yang mempunyai rencana atas bonus yang didapatkannya. Pesilat kelahiran 25 Oktober 1997 tersebut mengaku selama ini mengharapkan orang tuanya, Dewiyanti dan Dani Wisnu, bisa pergi ke Tanah Suci atau Naik Haji.

Sebelum pergi haji, Hanifan dan keluarganya akan menunaikan ibadah umroh dalam waktu dekat ini, termasuk bersama keluarga Pipiet Kamelia, sang kekasih yang juga salah seorang pesilat peraih medali emas.Tak ketinggalan, keduanya juga akan membayar zakat atas bonus uang yang diterimanya dari pemerintah, yakni masing-masing Rp1,5 miliar.

Sementara itu, bagi atlet skateboard cilik Indonesia, Bunga Nyimas Cinta yang peraih perunggu mengatakan bonus Rp 250 juta yang didapatkan akan ditabung.

Keberhasilan Indonesia pada ajang Asian Games tak luput dari dukungan para suporter dan official.

Seperti dukungan dari perusahaan jasa aplikasi Grab sebagai sponsor resmi Asian Games 2018. Perusahan tersebut memberi dukungan ke atlet-atlet Indonesia lewat program kampanye #CeritaKemenangan dan #KemenanganItuDekat. Kampanye ini mengajak rakyat Indonesia untuk memberikan dukungan kepada putra-putri bangsa yang tengah berlaga di ajang terbesar Asia.

Grab melibatkan tujuh legenda olahraga nasional, Tati Sumirah (bulutangkis), Ellyas Pical (tinju), Nico Thomas (tinju), Pascal Wimar (voli), Abdul Rojak (taekwondo), Sutiono (balap sepeda), dan Alex Pulalo ( sepak bola) dalam kegiatan torch relay. Sukses mereka di masa lalu diyakini akan jadi sumber inspirasi bagi atlet- atlet kita.

 

 

(*)