Liputan6.com, Jakarta - Komite Paralimpik Asia (APC) mengundang Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) untuk hadir dalam rapat koordinasi komite atau coordination committee meeting yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab pada 6-8 Desember mendatang. INAPGOC diminta mempresentasikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga ini, termasuk menjelaskan persiapan yang molor dari agenda awal.
Kurang dari satu tahun penyelenggaraan Asian Para Games 2018, INAPGOC punya tiga agenda prioritas yang gagal digelar tepat waktu. Tiga agenda tersebut seharusnya dilaksanakan bulan Agustus lalu, yakni pertemuan delegasi teknis cabang olahraga, rapat koordinasi komite (corcom), dan pertemuan komandan kontingen (CdM).
Advertisement
Baca Juga
Pertemuan delegasi teknis atau technical delegate meeting Batch pertama baru saja rampung pada 17-18 November lalu di Hotel Sahid, Jakarta. Sebanyak tiga perwakilan delegasi dari Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok diundang untuk membahas kondisi terkini kesiapan Indonesia menyiapkan infrastruktur tiga cabor yakni goalball, menembak, dan tenis kursi roda.
"Untuk Corcom, Insya Allah 6-8 Desember nanti bersamaan dengan agenda Executive Board Meeting APC di Dubai. Kami harus mempresentasikan kesiapan di depan board APC karena mereka berkali-kali menanyakan komitmen pemerintah untuk Asian Para Games 2018," ujar Ketua Umum Raja Sapta Oktohari dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Minggu (19/11/2017).
Selama Coorcom di Dubai, Okto juga berencana untuk membahas ulang jumlah cabor dan nomor yang dipertandingkan bersama Komite Paralimpik Asian. Dari kesepakatan awal sebanyak 582 nomor pertandingan dari 17 cabor, INAPGOC ingin lawnball dihapus karena ketiadaan atlet lokal hingga perangkat pertandingan.
"Masih belum fix cabang dan nomor cabornya. Tapi pihak delegasi teknis akan meninjau sarana yang kita punya dulu untuk menentukan nomor yang dipertandingkan," kata Okto.
"Kami hingga kini masih sepakat dengan jumlah 17 cabang 582 nomor pertandingan. Lawnball yang ditinjau ulang pelaksanaannya karena Indonesia tidak punya atlet, tempat pertandingan, wasit berlisensi, dan NPC (Komite Paralimpik Nasional) juga tidak tahu aturan mainnya seperti apa," tutur Okto.
Â
Bantuan Dana Pemerintah
Panitia pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc) akan mendapat kucuran dana pada 2018 mendatang. Pasalnya, pemerintah mengabulkan total permohonan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun yang diajukan Inapgoc melalui Kementerian Keuangan.
Dari total anggaran Rp 1,6 triliun, Kemenkeu terlebih dahulu akan mencairkan Rp 86 miliar untuk kebutuhan di tahun 2017. Dalam waktu 1,5 bulan ke depan hingga 15 Desember semua dana harus terpakai dan tidak bisa dialihkan ke pelelangan.
Advertisement
Tenggat Pemakaian Dana
Dalam waktu 1,5 bulan, INAPGOC dituntut menghabiskan dana dari Kemenpora untuk beberapa agenda yang diprioritaskan. Mulai dari biaya pelaksanaan rapat koordinasti komite atau Coordination Committee (Coorcom) Meeting hingga pembuatan materi promosi Asian Para Games 2018.
"Agenda utamanya adalah Coorcomm meeting yang harus dilaksanakan bulan Agustus, tapi kita sesuatu dan lain hal kita harus lakukan di bulan November. Technical delegate meeting yang akan dilaksanakan minggu ini. DanCdM meeting mungkin akan sulit dilakukan tahun ini jadi akan kami geser tahun depan," kata Okto.