Polda Metro Siap Kawal Asian Para Games 2018

20160705-Polda Metro Jaya Gelar Apel Pengamanan Malam Takbiran dan Idul Fitri — Polda Metro Jaya siap mengawal para atlet yang akan tampil di Asian Para Games 2018. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya siap mengawal atlet dan ofisial yang akan bertanding di Asian Para Games 2018, mulai dari Wisma Atlet Kemayoran hingga ke Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

Sebagai bukti, Polda Metro Jaya sudah melakukan simulasi pengawalan pada Selasa (24/9/2018). Persiapan pun sudah mereka matangkan demi tak membuat malu nama bangsa Indonesia selama Asian Para Games.

"Hari (Selasa) ini pengawalan melibatkan 11 bus," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusuf di Jakarta, dikutip dari Antara.

Berdasarkan catatan petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya waktu perjalanan rombongan dari Wisma Atlet Kemayoran menuju Gelora Bung Karno (GBK) mencapai 36 menit.

Polda Metro Jaya bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan panitia Asian Para Games (Inapgoc) ingin memastikan waktu tempuh perjalanan rombongan atlet serta ofisial Asian Para Games dari Wisma Atlet menuju arena pertandingan.

Yusuf menyebutkan setiap bus yang mengangkut atlet dan ofisial dikawal satu mobil dan dua sepeda motor menuju arena pertandingan.

Dia menambahkan, petugas melakukan pengawalan rombongan Asian Para Games menuju 19 arena pertandingan namun sembilan lokasi berada di GBK.

2 dari 2 halaman

Alur Simulasi

Simulasi dilakukan mulai dari Pintu I Wisma Atlet menuju Jalan Benyamin Sueb berputar arah Gerbang Tol Kemayoran.

Petugas menutup ruas Jalan Benyamin Sueb, persimpangan, dan ruas masuk tol menuju GBK hingga masuk Pintu 10 GBK selama 36 menit dari waktu tempuh maksimal 55 menit.

Pada simulasi itu terdapat rombongan dari jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan jajaran Divisi Transportasi Inapgoc.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Sayangnya, sejumlah sarana yang digunakan untuk latihan tak disterilkan dari masyarakat umum.