Jakarta - Bulan Karunia Rudianti, anak disabilitas asal Pekanbaru, mendapat tugas penting memanah bersama Presiden Joko Widodo pada pembukaan Asian Para Games 2018, Sabtu (6/10/2018). Bulan mengaku perasaanya campur aduk saat melakoni momen penting tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Bulan tampak percaya diri saat melepaskan anak panahnya yang tepat mengenai sasaran. Siapa sangka, dia ternyata juga sempat gugup.
"Sempat deg-degan, tapi lebih banyak senang dan bangga," kata Bulan, seperti dilansir Antara.
Bulan merupakan putri dari pasangan Rudi Arifin dan Purwanti yang lahir tanpa dua kaki. Dia diduga terserang tokso saat kandungan ibunya berusia delapan bulan.
Nama Bulan mencuat ke publik setelah menulis surat kepada Jokowi tentang harapannya memiliki kursi roda. Keinginannya direkam kemudian videonya diunggal ke akun media sosial. Harapan Bulan terkabul karena dia mendapat bantuan kursi roda dari Presiden dan artis Ruben Onsu.
Sosok Bulan semakin dikenal setelah ddidaulat tampil pada pembukaan Asian Games 2018. Dia mengaku sudah berlatih memanah selama dua bulan.
"Setiap pulang sekolah saya berlatih memanah secara otodidak di halaman rumah. Saya ingin menjadi atlet panahan," ungkap Bulan.
Â
Bawa Busur dan Anak Panah Sendiri
Ibunda Bulan, Purwanti, mengatakan keterlibatan sang putri di pembukaan Asian Para Games 2018 tak lepas dari unggahan fotonya di media sosial. Bulan pernah mengunggah fotonya saat latihan memanah dan ternyata dilihat oleh panitia pelaksana Asian Para Games.
Mereka menghubungi Bulan untuk mengajaknya bergabung untuk tampil di upacara pembukaan. Panitia tetap antusias meski sang ibu mengatakan Bulan bukan atlet.
Pada upacara pembukaan itu, Bulan menggunakan busur dan anak panahnya sendiri. Dia berangkat ke Jakarta sejak pekan lalu dan berlatih beberapa kali. Bidikan Bulan selalu tepat sasaran.
Bulan juga berhasil memanah dengan tepat sasaran saat pembukaaan. "Banyak yang takjub Bulan bisa fokus dan memanah tepat sasaran," kata sang ibunda.Â
Jokowi membuka Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (6/10/2018). Selain memberikan pidato dengan bahasa isyarat, Jokowi juga melakukan prosesi memanah.
Prosesi tersebut dimulai dengan video seorang gadis yang duduk di kursi roda bernama Bulan. Ia menceritakan perjuangan para penyandang disabilitas, dalam menjalani hidup dan tak kenal lelah untuk berlatih.
Bulan lalu menyapa Presiden. "Saya ada di sini, Pak Jokowi ada di mana?" ucapnya.
Jokowi langsung turun dari tribune VIP dan menghampiri Bulan. Bulan memberikan sebuah kotak, kemudian mereka melakukan prosesi memanah.
Jokowi kemudian memanah dengan sasaran kata 'disability'. Kata tersebut kemudian hancur menjadi 'ability' begitu terkena panah.Â
Advertisement